Apa Itu Kondotel dan Perbedaannya dari Hotel & Apartemen

Pemilik kondotel membagi keuntungan sewa dengan operator.

Apa Itu Kondotel dan Perbedaannya dari Hotel & Apartemen
Shutterstock/Boyloso
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE  - Kondotel merupakan sejenis properti hunian vertikal dan kerap dianggap sama dengan hotel. Padahal, keduanya memiliki sejumlah perbedaan cukup signifikan.

Kondotel pada dasarnya merupakan kondominium yang beroperasi seperti hotel. Itu berarti setiap orang yang memiliki unit kondotel akan mendapatkan fasilitas layaknya di hotel, yakni lobi, layanan staf, hingga kolam renang, area kebugaran, dan fasilitas rekreasi, menurut Pacaso dilansir dari Kompas.com.

Namun, orang yang memiliki kondotel hak kepemilikannya dipecah seperti kondominium. Sederhananya, setiap kamar di kondotel bisa dimiliki oleh orang yang berbeda-beda, serta dikelola oleh operator.

Selanjutnya, kamar-kamar kondotel tersebut disewakan seperti layaknya hotel. Dengan begitu, pemilik unit akan mendapatkan pemasukan sesuai persentase yang disepakati di awal.

Dikutip dari situs web Rumah.com, pemilik unit kondotel tidak bisa tinggal di unitnya untuk jangka panjang. Biasanya, pemilik unit akan mendapat kuota menginap beberapa hari per tahun. Untuk menggunakan kuota tersebut, pemilik harus membuat perjanjian terlebih dahulu.

Perbedaan kondotel dari hotel

Ilustrasi apartemen di Jakarta. Shutterstock/CAHYADI SUGI

Laman Rumah.com melansir, secara fisik perbedaan kondotel dan hotel nyaris tidak ada. Satu yang mungkin bisa dilihat adalah kondotel memiliki konsep serupa apartemen, sedangkan hotel memiliki ciri bangunan tersendiri.

Namun, perbedaan menonjol antara kondotel dan hotel bisa dilihat dari fasilitas ataupun interiornya. Kondotel memiliki berbagai fasilitas seperti apartemen biasa, yakni ruang tamu, kamar tidur, dapur, toilet, hingga ruang mencuci. Sementara hotel lazimnya terbatas pada kamar tidur dan kamar mandi.

Kondotel dan hotel juga berbeda dari segi proyek pembangunannya. Untuk membangun kondotel, pengembang bisa menghimpun modal dari konsumen yang menggunakannya atau menyewakan unitnya. Sedangkan, developer hotel biasanya akan menggunakan modal sendiri atau meminjam dana dari perbankan.

Seperti disebut di awal, orang yang memiliki kondotel hak kepemilikannya dipecah seperti kondominium. Itu memungkinkan pemilik unit kondotel menyewakan unitnya.

Sementara, hotel merupakan jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan.

Akan hal apartemen, ia adalah unit properti yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal sepenuhnya, dan keuntungan dimiliki sepenuhnya.

Ini berbeda dari kondotel yang pemiliknya tak bisa menghuni setiap saat meski berstatus sebagai pemilik. Keuntungan dari kondotel pun dibagi antara pemilik unit dengan operator.

Dari segi fasilitas, apartemen biasanya cuma mendapatkan fasilitas instalasi air dan listrik, serta AC. Sedangkan, kondotel adalah unit yang telah terisi dengan perabotan atau full furnished.

Investasi kondotel

Signiel Hotel, Korea Selatan/Dok. Skyscanner

Lokasi kondotel biasanya tidak jauh dari pusat pariwisata, atau daerah wisata. Dengan begitu, pemilik kondotel dapat menyewakan propertinya ke pelancong yang sedang berlibur atau bepergian.

Dilansir dari Kompas.com, pemilik kondotel mesti berkoordinasi dengan operator jika unitnya disewakan ke orang lain. Di sisi lain, mereka juga mesti membayar pajak, asuransi, hingga biaya perbaikan unit secara mandiri, seperti halnya pada kondominium.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya