Apa Itu Konsolidasi dalam Bisnis? Pengertian dan Tujuannya

Konsolidasi membentuk entitas perusahaan baru.

Apa Itu Konsolidasi dalam Bisnis? Pengertian dan Tujuannya
ilustrasi strategi (unsplash.com/Jeshoots)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan maupun para pelaku bisnis sebaiknya bisa adaptif dalam menghadapi berbagai kondisi yang menantang. Demi bisa bertahan, perusahaan acap kali harus mengambil langkah bisnis yang drastis, termasuk melakukan konsolidasi bisnis. Dengan menempuh langkah konsolidasi, suatu perusahaan pun bisa bekerja sama dengan perusahaan lain dalam mengembangkan strategi bisnis. 

Konsolidasi bisnis merujuk kepada kondisi dua perusahaan atau lebih yang melebur menjadi satu untuk menghasilkan perusahaan baru.

Dalam prosesnya, masing-masing pihak dalam prosesnya mesti terlebih dahulu menghentikan kegiatan operasionalnya secara sementara, serta melakukan evaluasi, baik soal manajemen maupun produktivitas. Setelah itu, pembahasan dilanjutkan ihwal penentuan strategi bisnis baru baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Nantinya, perusahaan baru pun dapat terbentuk dengan manajemen baru yang lebih tertata, sebagaimana dilansir dari laman Accurate

Ada beberapa ciri dalam aksi konsolidasi bisnis. Misalnya saja, perusahaan lama yang ikut dalam peleburan bisnis akan bubar. Itu berarti identitas perusahaan lama akan ditinggalkan. Namun, meski dibubarkan perusahaan itu tidak mengalami likuidasi. 

Perusahaan baru pascakonsolidasi akan berstatus baru, bukan dari hanya nama, brand, ataupun identitas, melainkan dari sisi badan hukummnya juga. 

Perlu dipahami bahwa konsolidasi berbeda dari merger. Sebab, konsolidasi menghasilkan entitas perusahaan baru. Sedangkan, merger dapat diartikan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dengan kondisi perusahaan yang bergabung masih ada dan tidak dibubarkan, sebagaimana dilansir dari situs web Majoo.

Tujuan dan manfaat konsolidasi

ilustrasi benchmarketing (unsplash.com/Jason Goodman)

Perusahaan yang menempuh jalan konsolidasi sebenarnya tidak hanya demi bertahan di tengah persaingan bisnis, maupun untuk menghindari likuidasi. Ada beberapa tujuan dari konsolidasi sebagai berikut, seperti dilansir dari laman Majoo. 

  • Untuk menyelamatkan aset perusahaan
  • Memperkuat perusahaan dengan bergabung dengan perusahaan lain
  • Membentuk dan memperkuat pangsa pasar 
  • Memperbarui kinerja perusahaan agar lebih menguntungkan
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
  • Mengurangi tingkat risiko persaingan usaha
  • Memberikan jaminan pasokan, penjualan, dan distribusi
  • Diversifikasi produk barang atau jasa

Jadi, tujuan konsolidasi yang utama pada dasarnya adalah untuk membentuk sebuah perusahaan baru dan diharapkan dapat menjadi lebih baik, serta dapat berpengaruh terhadap perekonomian.

Aksi konsolidasi pun dapat memberikan sejumlah manfaat bagi yang menjalankannya. Sebut misal, kualitas perusahaan dapat meningkat. Selain itu, perusahaan juga bisa menjadi lebih berkembang setelah terjadi konsolidasi. 

Berikut sejumlah manfaat potensial bagi bisnis yang melakukan konsolidasi

  • Memiliki kemampuan bersaing yang lebih besar dengan perusahaan lain. Sebab, perusahaan baru terbentuk dari dua perusahaan atau lebih
  • Dengan membentuk perusahaan baru, perusahaan yang kesulitan modal tidak perlu mengalami likuidasi

Lantas, bagaimana contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi? Di Indonesia, ada beberapa kasus yang bisa ditengok. Bank Mandiri, misalnya, merupakan konsolidasi dari empat bank, yakni  Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. 

Selain itu, ada Smartfren. Perusahaan tersebut merupakan hasil konsolidasi dari PT Smart Telecom, dan PT Mobile -8 Telecom Tbk. Itu belum termasuk konsolidasi Indonesian Professional Reinsurer, yakni dari PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Tugu Reasuransi Indonesia, dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia. 

Related Topics

Konsolidasi Bisnis

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina