Jakarta, FORTUNE – Dalam menjalankan bisnis, para pengusaha biasanya akan menghadapi keadaan yang dilematis, yakni berencana untuk melaksanakan beberapa proyek, namun pada saat bersamaan terbentur anggaran perusahaan yang terbatas. Maka, analisis biaya manfaat atau cost benefit analysis (CBA) memungkinkan untuk menjadi solusinya.
Analisis biaya manfaat pada dasarnya merupakan perhitungan yang perlu dilakukan sebelum perusahaan memutuskan untuk menggunakan anggaran bisnis. Analisis tersebut memungkinkan perusahaan membuat keputusan bisnis yang lebih baik serta terhindar dari kerugian.
Menurut laman Accurate, CBA merupakan proses membandingkan perkiraan biaya sekaligus manfaat dari suatu proyek bisnis. Analisis ini biasanya dipakai untuk memperkirakan apakah pelaksanaan suatu proyek bisnis tertentu masuk skala atau tidak.
Dalam implementasinya, CBA menghitung semua biaya proyek, dan mengurangkannya dengan total manfaat yang diproyeksikan. Asumsinya, jika manfaat proyek yang diproyeksikan lebih besar ketimbang biayanya, maka proyek bisnis itu dapat dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya. Jika manfaat lebih rendah ketimbang biayanya, perusahaan perlu mempertimbangkan kembali proyek bisnisnya.
CBA merupakan analisis yang mendorong pengambilan keputusan berbasis data. Model analisis tersebut sering digunakan dalam manajemen pada korporasi maupun perusahaan rintisan.
Tujuan dan manfaat CBA
Seperti disinggung di awal, CBA memungkinkan perusahaan untuk dapat terhindar dari kerugian ketika mengambil keputusan mengenai proyek bisnis tertentu. Terlebih, di era modern saat ini, risiko kerugian dapat datang dari mana saja.
Secara umum berikut sejumlah manfaat cost benefit analysis sebagaimana dilansir dari laman Accurate.
- Membantu perusahaan untuk fokus pada pengambilan keputusan berdasarkan data, bahkan data dalam jumlah besar.
- Membantu tim manajemen perusahaan untuk membuat keputusan bisnis dengan mudah.
- Memberikan kejelasan dalam situasi tak terduga.
- Membuka kesempatan tinggi untuk menemukan biaya dan manfaat tersembunyi.
- Membantu perusahaan untuk memberikan competitive advantage, misalnya mempermudah dalam melakukan competitive analysis atau analisis kompetitor.
- Dapat membantu perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian.
- Membantu meningkatkan ROI (return on investment), pendapatan atau revenue bisnis, keuntungan, hingga mendukung peningkatan enterprise value atau nilai perusahaan secara keseluruhan.
Tahapan Analisis CBA
Dilansir dari laman Simulasi Kredit, ada beberapa tahapan untuk melakukan analisis biaya manfaat, mulai dari membuat kerangka analisis, sampai menetapkan nilai untuk setiap biaya maupun manfaat. Berikut penjelasannya.
- Menetapkan kerangka analisis.
Untuk bisa melakukan analisis biaya manfaat secara akurat, perusahaan mesti membuat kerjangka kerja terlebih dahulu. Di dalam kerangka analisis tersebut, setidaknya terdapat tujuan dan sasaran dari suatu proyek bisnis.
- Mengidentifikasi biaya dan manfaat
Dalam CBA, biaya dan manfaat merupakan dua aspek yang penting dalam perhitungan. Dalam hal ini, perusahaan bisa membuat lis berupa perkiraan manfaat serta biaya dari suatu keputusan bisnis yang akan diambil.
Secara terperinci, biaya yang mesti dihitung dalam analisis biaya manfaat, seperti biaya langsung (pekerja, bahan baku, inventaris), dan biaya tidak langsung (operasional), intangible cost, dan opportunity cost.
Sementara, manfaat yang harus dihitung dalam CBA adalah manfaat langsung termasuk peningkatan pendapatan dari penjualan produk baru, manfaat tidak langsung seperti peningkatan minta konsumen, dan manfaat kompetitif seperti menjadi pionir dalam industri.
- Menentukan nilai dari setiap biaya dan manfaat
Setelah mengindentifikasi komponen biaya dan manfaat, maka bisa dihitung nilai keduanya dalam mata uang. Pun, kini banyak aplikasi perangkat lunak yang dapat membantu pengukuran nilai ataupun manfaat.
- Menghitung total nilai biaya dan manfaat, lalu bandingkan
Setelah setiap biaya dan manfaat memiliki nilai masing-masing dalam mata uang, hitung dan bandingkan jumlah keduanya.
Jika jumlah manfaat melebihi jumlah biaya, maka perusahaan bisa melanjutkan proses pengambilan keputusan.
Namun, apabila jumlah biaya ternyata lebih besar dari manfaat, perusahaan perlu untuk memikirkan kembali sebelum mengambil keputusan bisnisnya.