Jakarta, FORTUNE – Margin kontribusi merupakan tolok ukur yang penting untuk dipahami pelaku bisnis karena dapat menjadi petunjuk atas kinerja keuntungan sebuah perusahaan.
Pebisnis memang secara umum akan melihat laba suatu bisnis dari nilai margin profit. Secara sederhana, margin profit mengukur jumlah total pendapatan setelah dikurangi dengan pelbagai biaya.
Namun, bagi pelaku usaha yang ingin memahami kontribusi suatu produk terhadap laba perseroan, maka margin kontribusi merupakan indikator yang tepat.
Dikutip dari laman accurate, margin kontribusi adalah nilai pendapatan bersih setelah dikurangi dengan berbagai biaya variabel. Jika dibuat menjadi rumus, maka akan seperti di bawah ini.
Margin Kontribusi = Pendapatan Bersih – Biaya Variabel
Itu berarti terdapat dua komponen penting dalam mengukur margin kontribusi, yaitu penjualan atau pendapatan bersih serta biaya variabel.
Ketika perusahaan membuat suatu produk atau jasa tertentu, serta memberikan biaya variabel seperti biaya pengemasan dan ongkos kirim, maka nilai sisanya adalah margin kontribusi.
Margin kontribusi ini dapat digunakan sebagai alat untuk melihat seberapa banyak pendapatan penjualan bisnis untuk bisa menutup biaya tetap (fixed cost) setelah mengeluarkan komponen biaya variabel.
Cara menghitung margin kontribusi
Untuk lebih mudahnya, bisa disimak contoh perhitungan margin kontribusi sebagai berikut. Sebagai misal, perusahaan A yang bergerak di sektor manufaktur membukukan pendapatan bersih sekitar Rp500 juta.
Pada saat bersamaan, perseroan tersebut mencatatkan biaya variabel mencapai Rp250 juta yang terdiri dari biaya bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja. utilitas, biaya pengiriman, dan lain-lain.
Dengan demikian, mengacu pada rumus di atas yakni pendapatan bersih dikurangi dengan biaya variabel, maka margin kontribusi perusahaan tersebut adalah Rp250 juta.
Nilai dari margin kontribusi itu dapat dikurangi dengan biaya tetap. Itu untuk melihat apakah margin kontribusi bernilai positif atau negatif. Anggap saja biaya tetap perusahaan A dalam setahun mencapai Rp150 juta. Dengan begitu, perseoran itu masih bisa mencetak laba Rp100 juta.
Dalam arti lain, perusahaan A masih sanggup menutupi biaya tetap setelah pendapatan bersih dikurangi dengan biaya variabel.
Fungsi margin kontribusi
Melansir laman jurnal entrepreneur, margin kontribusi ini tentu memiliki fungsi yang penting dalam perhitungan bisnis. Manajemen menggunakan indikator tersebut untuk setiap kondisi yang berbeda.
Sebut misal, manajemen perusahaan akan menggunakan margin kontribusi untuk membuat keputusan produksi serta menetapkan harga.
Konsep sama bisa digunakan pula untuk menghitung titik impas (break event point/BEP).
Manajemen bisa menggunakan margin kontribusi untuk memahami berapa harga produk mereka yang tepat. Dengan demikian, perusahaan tak perlu khawatir kehilangan dana ketika biaya produksi meningkat.
Di sisi lain, penetapan harga produk berdasarkan metrik itu juga membantu untuk meraih nilai profitabilitas yang ditargetkan.
Selain itu, margin kontribusi membantu manajemen memahami produk dan kegiatan operasional mana yang menguntungkan. Dalam hal ini, perusahaan bisa memutuskan varian produk ataupun departemen yang tidak produktif untuk ditutup.