Jakarta, FORTUNE - Perusahaan pengelola jaringan bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk, mengumumkan telah kembali membuka sejumlah bioskopnya secara bertahap. Pembukaan kembali bisnis bioskop perusahaan ini seiring dengan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan pemerintah.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/9/2021), Graha Layar Prima menyampaikan telah membuka total 48 bioskop di sejumlah daerah. Terbaru, perusahaan mengatakan telah membuka bioskop CGV Grand Batam Mall.
“Sampai dengan 23 September 2021, sudah ada 48 (empat puluh delapan) Bioskop CGV yang telah dibuka kembali,” kata Direktur Graha Layar Prima, Yeo Deoksu, seperti dikutip Fortune Indonesia.
Pembukaan kembali bioskop oleh perusahaan ini dilakukan secara bertahap sejak pekan lalu. Perusahaan saat ini sudah membuka kembali bisokop di sejumlah wilayah seperti DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Sleman, Palembang, Pekanbaru, Surabaya.
Prokes Di Bioskop
Perusahaan telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan yang sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah setempat. Beberapa protokol itu, antara lain: baik penonton maupun pengunjung bioskop minimal berusia 12 tahun dan wajib sudah melakukan vaksinasi penuh (dua dosis).
Pengunjung juga wajib menggunakan aplikasi pelacakan PeduliLindungi. Kemudian, baik staf maupun penonton juga wajib menggunakan masker ganda sesuai ketentuan di seluruh area bioskop.
Protokol yang sama juga mengatur bahwa transaksi pembayaran untuk pembelian tiket menonton dan makan-minum dilakukan secara digital (cashless) melalui web dan aplikasi digital CGV atau mesin-mesin penjualan tiket/makan-minum yang ada di bioskop. Selain itu, kegiatan makan dan minum diperbolehkan, namun setelah selesai masker harus dipakai kembali.
Pemerintah sebelumnya melonggarkan sejumlah aturan PPKM yang berlaku sampai 4 Oktober termasuk pada aktivitas di bioskop. Pelonggaran dilakukan dengan memperbolehkan bioskop baik di dalam gedung sendiri maupun mal beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen. Aturan ini berlaku untuk daerah dengan PPKM level 2 dan 3.
Khusus di Jawa-Bali, pengunjung berstatus kuning dan hijau diperbolehkan masuk bioskop. Sedangkan, bioskop di provinsi lainnya hanya diperbolehkan untuk pengunjung berstatus hijau.
Kinerja Terdampak Pandemi
Menurut Yeo Deoksu, pembukaan kembali bioskop diharapkan dapat memulihkan perekonomian di sektor industri kreatif, termasuk membuka kembali lapangan kerja di sekitar bioskop CGV beroperasi. Dia juga berharap aktivitas rumah produksi dalam memproduksi dan merilis film-film nasional bisa kembali bergairah.
Laporan keuangan terakhir Graha Layar Prima menunjukkan, perusahaan ini pada semester pertama tahun ini hanya meraih pendapatan sekitar Rp98,17 miliar. Angka ini turun signifikan 58,0 persen dari pendapatan periode yang sama 2020 (year-on-year/yoy) sebesar Rp233,84 miliar.
Jika diperinci, pendapatan utama perusahaan dari bisnis bioskop turun 57,8 persen menjadi Rp64,12 triliun. Setelahnya, pendapatan dari makanan-minuman juga turun 55,2 persen, pendapatan acara-acara dan iklan menyusut 67,2 persen, dan pendapatan lisensi dan jasa manajemen menurun tajam 90,9 persen.
Perusahaan dengan kode emiten BLTZ ini di periode yang sama mencatatkan rugi tahun berjalan mencapai Rp168,04 miliar, sedikit menurun dari rugi sebelumnya Rp185,46 miliar. Pada periode sebelum pandemi, atau semester I-2019, perusahaan ini masih mencatatkan laba 41,12 miliar.
Di tengah kabar pembukaan kembali bioskop, saham BLTZ pada perdagangan Jumat (24/9) siang ini menguat ke posisi Rp3.590 per saham atau meningkat 6,53 persen dari awal pekan. Secara tahunan, harga saham perusahaan ini juga meningkat 15,06 persen dari posisi sebelumnya yang hanya Rp3.120 per saham.