Jakarta, FORTUNE – PT XL Axiata Tbk mengakuisisi 51 persen saham PT Hipernet Indodata, perusahaan layanan informasi dan teknologi.
Dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary XL Axiata, Ranty Astari Rachman, menyatakan pengambilalihan saham Hipernet itu telah terjadi pada Selasa (22/3).
Perjanjian pembelian saham bersyarat dilakukan dengan Bridgefield Prime Investments Pte. Ltd., Ameisys Global Technologies Pte. Ltd., PT Mitra Indo Asia, dan PT Magna Karya Archipelago selaku pemegang saham Hipernet, menurut Ranty.
Dengan demikian, perseroan berhak atas 51 persen kepemilikan Hipernet atau 2.805 lembar saham. Aksi korporasi tersebut mengandung nilai transaksi sebesar Rp321,3 miliar.
“Pengambilalihan saham ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan produk yang ditawarkan oleh perseroan kepada pelanggan perusahaan,” kata Ranty dalam pernyataan resmi, dikutip Rabu (23/3).
Hypernet menawarkan layanan penyediaan serta pengelolaan sumber daya informasi dan teknologi via perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), beserta sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan atau dimiliki oleh pelanggan.
Produk maupun layanannya adalah jasa internet, WiFi, cloud, komunikasi digital, profesional IT, aplikasi bisnis, dan keamanan data. Perusahan yang berdiri pada 2007 menghadirkan layanan tersebut di sejumlah daerah menonjol seperti Jakarta (kantor pusat), Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado, Ambon, Jayapura, dan Aceh.
Di tengah pengumuman akuisisi ini, saham XL Axiata pada perdagangan Rabu (23/3) ditutup melemah 0,74 persen ke posisi Rp2.700 per lembar. Namun, dalam setahun terakhir, harga saham perseroan ini meningkat 29,8 persen dari sebelumnya Rp2.080 per saham.
Aksi korporasi XL Axiata
Pada 27 Januari, XL Axiata dan Axiata Group Berhad (Axiata) resmi mengakuisisi 66,03 persen saham PT Link Net Tbk, penyedia jasa internet dan televisi kabel. Dalam aksi tersebut, harga yang disepakati Rp4.800 per saham, sehingga totalnya menjadi Rp8,72 triliun.
Menurut Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, akuisisi Link Net tersebut akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi perseroan mendatang.
Akan hal kinerja keuangan 2021, perusahaan berkode EXCL ini meraih laba Rp1,29 triliun, atau naik 246,6 persen dari Rp371,59 miliar pada tahun sebelumnya. Laba XL Axiata tersebut bahkan melebihi pencapaian pada era sebelum pandemi COVID-19 atau 2019 yang sebesar Rp712,58 miliar.
Dalam keterangannya kepada media, Dian mengatakan ada sejumlah peluang positif dalam industri telekomunikasi dalam negeri yang bisa dimanfaatkan perseoran untuk menyokong kinerjanya ke depan seperti budaya kerja digital dan potensi peningkatan permintaan layanan fixed broadband.