Ekspansi Internasional, Artotel Gandeng Far East Hospitality

Jaringan hotel Far East Hospitality berpusat di Singapura.

Ekspansi Internasional, Artotel Gandeng Far East Hospitality
Desain Kamar "Inside the Concrete Jungle" karya TUYULOVEME/Dok. ARTOTEL
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemulihan pariwisata global pascapandemi menjadi momentum bagi Artotel Group untuk memantapkan rencana ekspansi internasionalnya. Untuk itu, Artotel menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan hospitality asal Singapura, Far East Hospitality (FEH).

Kolaborasi kedua perusahaan hospitality ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Founder & CEO Artotel Group, Erastus Radjimin dan CEO FEH Arthur Kiong Kim Hock, beberapa waktu lalu.

Melalui kerja sama ini, kedua pihak akan berkolaborasi dalam operasional, branding, pelatihan karyawan, serta mendukung pertumbuhan bisnis di seluruh pasar.

Di pihak lain, melalui kerja sama ini, FEH dapat menjangkau Indonesia yang merupakan populasi terbesar di Asia Tenggara melalui ekosistem Artotel. Sebaliknya, Artotel akan menjadi perusahaan perwakilan FEH di Indonesia.

Far East Hospitality

Far East Hospitality memiliki lebih dari 10 brand perhotelan dan mengoperasikan portofolio gabungan yang terdiri dari lebih dari 16.500 kamar. Di bawah pengelolaannya, ada lebih dari 100 hotel dan hunian di delapan negara – Australia, Denmark, Jerman, Hungaria, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, dan Singapura.

“Kerja sama ini terjalin karena adanya visi yang sama antara kami dan FEH dalam mengelola hotel-hotel butik dengan gaya hidup masa kini serta keinginan untuk saling membantu dalam bisnis di kawasan Asia Tenggara,” ujar Founder & CEO Atotel Group Erastus Radjimin di Artotel Thamrin, Selasa (14/9).

Erastus melanjutkan, dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat membantu kedua perusahaan melakukan pemulihan bisnis paska terjadinya pandemi Covid-19 dan juga dapat mendorong pemulihan industri pariwisata di kedua negara. “Wisatawan Singapura dan Indonesia merupakan pasar utama bagi Artotel Group dan FEH. Sehingga, kami melihat kerja sama ini menjadi sinergi yang kuat bagi kedua negara,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Far East Hospitality, Arthur Kiong menilai Artotel Group memiliki distribusi yang besar di Indonesia yang tidak dimilikinya. “Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ‘gelembung perjalanan’ antara kedua negara, kerjasama ini kami dapat memanfaatkan kekuatan portofolio gabungan kami untuk menarik wisatawan baik secara domestik maupun regional,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya