Tanggapan GOTO dan Grab setelah Kembali Diisukan Merger

GOTO membantah ada pembicaraan dengan Grab.

Tanggapan GOTO dan Grab setelah Kembali Diisukan Merger
Ilustrasi pengemudi Gojek. (Dok.Gojek)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - GoTo Group kembali dikabarkan menjalin komunikasi dengan Grab Holdings di Singapura untuk mendiskusikan rencana merger. Isu ini sebelumnya sempat muncul pada tahun 2020 lalu.

Gojek (bagian dari GOTO) dan Grab telah bersaing ketat sebagai penyedia jasa transportasi on demand di pasar Asia Tenggara. Jika benar akan terwujud, rencana merger ini bisa menutup kerugian akibat perang harga yang terjadi antara kedua belah pihak dalam persaingan ketat selama bertahun-tahun.

Berdasarkan laporan Bloomberg, saat ini Grab dan GoTo sedang dalam diskusi awal mengenai berbagai opsi merger. Di antara skenario yang mungkin terjadi adalah Grab mengakuisisi GOTO menggunakan uang tunai, saham, ataupun dengan gabungan keduanya.

Laporan tersebut juga menyatakan saat ini GOTO semakin terbuka terhadap kemungkinan merger di bawah Patrick Walujo. Patrick yang juga merupakan Co-Founder Northstar sejak tahun lalu menggantikan posisi Andre Soelistyo sebagai CEO GOTO.

Bagaimanapun, baik Grab dan GOTO belum bicara banyak pada isu yang berkembang soal merger.

Sinta Setyaningsih, Head of Corporate Communications GOTO pada Senin (12/2), mengatakan, "Kami tidak dapat menanggapi rumor di pasar.” Lebih jauh, ia menambahkan, “Sepanjang pengetahuan kami, saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut.”

Senada dengan Sinta, Mayang Schreiber selaku Chief Communications Officer Grab Indonesia menyatakan, "Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar.”

Latar Belakang GOTO dan Grab

Shutterstock/Lens Hitam

Pada akhir 2020, Gojek yang saat itu belum bergabung dengan Tokopedia dilaporkan sempat menjalin komunikasi dengan Grab dan mengkaji potensi merger. Namun, Gojek akhirnya memilih merger dengan Tokopedia dan go public sebagai GOTO Group pada 2022.

Kini, GOTO telah melepas sebagian besar saham Tokopedia ke induk TikTok, ByteDance. Langkah ini membuka jalan untuk kembalinya TikTok Shop ke Indonesia.

Sementara itu, Grab juga dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi platform pesan-antar makanan Foodpanda. Jika kesepakatan ini terwujud, maka Grab akan menjadi pemimpin pengiriman makanan di wilayah Asia Tenggara.

Related Topics

GoToGojekGrab

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo