Dirut PTBA Beberkan Strategi Perseroan Ciptakan Operational Excellence

Mitigasi berbagai risiko dan tantangan

Dirut PTBA Beberkan Strategi Perseroan Ciptakan Operational Excellence
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail saat menjadi pembicara dalam diskusi berjudul Setting The Stage: How To Drive Operational Excellence yang merupakan rangkaian dari acara Fortune Indonesia Summit (FIS) 2025 yang digelar di The Westin, Jakarta, Kamis (6/2).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dalam keberlangsungan bisnis, implementasi operasional perusahaan yang matang dan sempurna memiliki pengaruh signifikan terhadap banyak hal. Mulai dari aspek keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan, hingga mendorong kinerja perusahaan.

Tak heran, operational excellence menjadi elemen penting bagi semua perusahaan di dunia tidak terkecuali bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID ini sama sekali tak menganggap enteng aspek operasional.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menilai, operasional excellence adalah komitmen utama dan merupakan perjalanan yang tidak pernah berhenti serta harus dilakukan secara terstruktur. Hal itu pun menjadi salah satu cara perusahaan dalam memitigasi risiko dari begitu cepatnya perubahan dunia bisnis.

Meski begitu, dalam implementasinya Arsal mengakui terdapat beberapa tantangan lainnya yang dihadapi dalam industri pertambangan seperti faktor fluktuasi harga, cuaca, keselamatan kerja, hingga menjalankan good mining practices demi menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Harga batu bara ini berfluktuasi sejak masa COVID-19 tahun 2020,” kata Arsal saat menjadi pembicara dalam diskusi berjudul Setting The Stage: How To Drive Operational Excellence yang merupakan rangkaian dari acara Fortune Indonesia Summit (FIS) 2025 yang digelar di The Westin, Jakarta, Kamis (6/2).

Arsal melanjutkan, kini harga batu bara semakin menurun yang penyebabnya dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

“Rotasi harga ini menjadi salah satu tantangan yang kami hadapi. PTBA harus melakukan mitigasi. Kami sudah menyiapkan agar kegiatan operasional bisa tetap memberikan keuntungan yang optimal untuk keberlanjutan PTBA ke depan,” ungkapnya.

Selain itu, Arsal juga menyorot vitalnya poin keselamatan kerja bagi para pegawai PTBA. “Kami ingin kawan-kawan yang ada di PTBA keselamatan kerjanya terjamin,” ujarnya. 

Guna memastikan aspek keselamatan kerja tetap terjaga, PTBA secara regular menyelenggarakan berbagai pelatihan terkait aspek kesehatan keselamatan kerja. “Kami yakin kalau keselamatan kerja ini terjamin, karyawannya senang, tentunya produksinya juga akan menjadi optimal,” tambah Arsal.

Di sisi lain, isu lingkungan pun menjadi salah satu pertimbangan utama PTBA. Arsal menegaskan, PTBA wajib mengimplementasikan kegiatan pertambangan yang baik (good mining practices) sebagai landasan. “Itu wajib bagi kami,” tegas Arsal.

Dukung target emisi nol persen

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail bersama COO IDN William Utomo di acara Fortune Indonesia Summit (FIS) 2025 yang digelar di The Westin, Jakarta, Kamis (6/2). (dok. Fortune Indonesia)

PTBA juga secara tegas menyatakan dukungannya terhadap pencapaian target net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada 2060 yang dicanangkan Pemerintah Indonesia. Arsal mengaku, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi salah satunya dengan mengoptimalkan cadangan batu bara hingga 2050.

Ia mengatakan, PTBA memiliki cadangan batu bara sebanyak 2,98 miliar ton, di mana produksinya pada 2024 baru mencapai 42,9 juta ton. "Dalam rangka untuk menuju net zero emission, hal pertama yang kami lakukan adalah mengoptimalkan cadangan yang ada sekarang, karena kami tingkatkan produksinya untuk bisa mencapai 100 juta metrik ton dalam 3-4 tahun," katanya. Dengan optimalisasi cadangan batu bara, kata Arsal, diharapkan pada 2050 sudah tidak banyak lagi penggunaan batu bara. 

Sebagai perusahaan pertambangan batu bara, PTBA pun berkomitmen untuk terus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memulihkan kembali lahan bekas tambang melalui upaya reklamasi. Tak hanya reklamasi lahan, PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung dekarbonisasi.

Sementara itu dari sisi operasional, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.

"Kita harus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan energi tanpa emisi. Di PTBA, batu bara yang kita miliki akan diolah melalui program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, sesuai dengan arahan pemerintah," tutup Arsal. (WEB)

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Tiga Saham Prajogo Pangestu Tak Masuk Indeks MSCI, Simak Alasannya
Saham Unilever (UNVR) Terus Turun, Terendah Sejak 2009!
Cara Daftar SPPI Batch 3 2025: Jadwal, Syarat, dan Berkasnya
Ketahui Golongan Wajib Pajak yang Tidak Wajib Lapor SPT
Mesty Ariotedjo, Pendiri Startup Parenting di Fortune 40 Under 40
Kenapa Harga Emas Naik Terus? Ini 5 Pengaruhnya