6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya

Pembiayaan multifinance masih tumbuh 10,18%.

6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya
Warga berjalan di area bisnis Tokyo Street Building. Shutterstock/VTT Studio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, Agusman mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 6 Perusahaan Pembiayaan (PP) atau Multifinance lokal yang dalam proses Akuisisi oleh investor Asing

Dari total tersebut, 4 multifinance telah menyampaikan laporan realisasi akuisisi oleh asing dan 2 multifinance lainnya sedang dalam proses realisasi akuisisi oleh asing. 

"Investor asing tersebut antara lain berasal dari Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang," kata Agusman melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Jumat (4/10).

6 multifinance belum penuhi ekuitas minimum Rp100 miliar

Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Agusman menambahkan, kondisi itu sejalan dengan masih adanya multifinance yang belum memenuhi ketentuan kewajiban ekuitas minimum Rp100 miliar dari OJK. 

"Per Agustus 2024, terdapat 6 PP dari 147 PP yang belum memenuhi ketentuan kewajiban ekuitas minimum Rp100 miliar," kata Agusman. 

Namun, dirinya enggan menjabarkan lebih rinci terkait perusahaan mana yang telah diakuisisi asing tersebut. Agusman hanya menyebut bahwa jenis multifinance yang diminati asing ialah leasing. 

"Sektor pembiayaan kendaraan bermotor masih mendominasi segmen perusahaan pembiayaan yang akan diakuisisi oleh asing tersebut," katanya. 

Pembiayaan multifinance masih tumbuh 10,18%

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Komunitas Mobil Listrik Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) menggelar Kopdarnas pada 13-14 Juli 2024 di Bandung. (Dok. Telkom)

Bila dilihat secara industri, kinerja multifinance lokal masih mentereng. Tercatat, utang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan di Indonesia masih tumbuh sebesar 10,18 persen (yoy) pada Agustus 2024 menjadi Rp499,29 triliun. 

Nilai ini didukung oleh pembiayaan modal kerja yang meningkat sebesar 10,76 persen yoy atau lebih baik dibanding pertumbuhan Juli 2024 sebesar 9,43 persen (yoy).  

Sementra itu, profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,66 persen dan NPF net sebesar 0,83 persen. Sedangkan untuk gearing ratio PP turun menjadi sebesar 2,34 kali dibandingkan dengan posisi Juli 2024 sebesar 2,40 kali. Namin demikian, angka ini masih jauh di bawah batas maksimum 10 kali. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya