Penjualan Bisnis Konsumer Rampung, Citi Alihkan 5 Ribu Karyawan ke UOB

Citi raih dana US$1,1 miliar dari penjualan bisnis konsumer.

Penjualan Bisnis Konsumer Rampung, Citi Alihkan 5 Ribu Karyawan ke UOB
Ilustrasi UOB/ askarim Shutterstock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUE – Hari ini (20/11) menjadi akhir dari kisah bisnis konsumer CitiGroup Inc. (Citi) di Indonesia usai rampungnya proses akuisisi bisnis konsumer dari Citi Indonesia ke UOB Indonesia. Proses akuisisi tersebut mencakup bisnis perbankan ritel, kartu kredit, dan pinjaman tanpa agunan, serta perpindahan karyawan.

Diketahui sebelumnya, Citi dan UOB pertama kali mengumumkan transaksi ini pada Januari 2022 sebagai bagian dari perjanjian penjualan yang lebih luas yang mencakup perbankan konsumer di Malaysia, Thailand, Vietnam, hingga Indonesia. Sebelumnya juga telah rampung proses integrasi di Malaysia dan Thailand pada bulan November 2022 serta di Vietnam rampung pada bulan Maret 2023. Tak tanggung-tanggung, penjualan ini juga mencakup pengalihan 5 ribu karyawan dari Citigroup ke UOB.

“Keseluruhan akuisisi ini menambah jumlah karyawan UOB sebanyak hampir 5.000 orang yang akan memperkuat tim Bank. Dengan ekspansi organik, jangkauan ritel UOB di empat negara akan semakin luas didukung dengan basis nasabah ritel UOB di ASEAN yang mencapai hampir delapan juta. Hal ini mempercepat target pertumbuhan Bank dalam lima tahun ke depan,” tulis pengumuman yang disampaikan UOB Indonesia yang dikutip di Jakarta, Senin (20/11).

Citigroup raih US$1,1 miliar dari penjualan konsumer di Asia

ilustrasi kartu kredit (pexels.com/dokumen instimewa)

Head of Legacy Franchises Citi, Titi Cole mengatakan bahwa penyelesaian divestasi terakhir atas seluruh waralaba konsumen di Asia menandai tonggak penting dalam menyederhanakan lingkup bisnis perusahaan.

“Hal ini merupakan bukti komitmen karyawan kami di seluruh negara tersebut dan merupakan bukti nyata kemampuan Citi dalam melaksanakan strategi kami. Kami dengan tulus berterima kasih kepada mantan karyawan kami di Indonesia dan mendoakan yang terbaik dalam karier mereka di UOB,” kata Titi Cole secara terpisah melalui keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia (20/11).

Ia juga menyatakan, transaksi ini diharapkan memberikan keuntungan modal segar bagi Citi. Secara total, penjualan keempat bisnis konsumen tersebut kepada UOB telah memberikan keuntungan modal sekitar US$1,1 miliar atau sekitar Rp16,9 triliun. Namun demikian, penjualan ini tidak termasuk bisnis institutional banking Citi, dan Citi tetap fokus untuk melayani para klien institusional di Indonesia baik secara lokal, regional, maupun global.

Proses penjualan bisnis konsumer Citi di Tiongkok dan Korea masih berlangsung

Citi Indonesia/ Dokumen Citi

Saat ini, Citi telah menyelesaikan transaksi penjualan di sembilan pasar, termasuk Australia, Bahrain, India, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam serta Indonesia. Penyelesaian tersebut merupakan realisasi dari target awal Citi untuk keluar dari bisnis consumer banking di 14 pasar di wilayah Asia, Eropa, Timur Tengah dan Meksiko.

Kini, proses penghentian bisnis consumer banking Citi yang masih berlangsung ialah di Tiongkok dan Korea, serta keseluruhan bisnisnya di Rusia. Citi juga mengumumkan bahwa perusahaan akan melakukan IPO untuk bisnis consumer banking, small business dan middle market banking operations di Meksiko, dan telah memulai kembali proses penutupan bisnis consumer banking di Polandia.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil