Jakarta, FORTUNE – Perusahaan kontraktor tambang PT Hillcon Tbk (Hillcon) bersiap untuk melakukan aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Pada prospektus singkatnya, Hillcon berencana melepas 442,3 juta saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Untuk harga penawaran awal yang ditetapkan perseroan ialah sebesar Rp1.250 hingga Rp2.000 per saham.
Presiden Direktur Hillcon, Hersan Qiu menjelaskan, meski IPO sempat tertunda pada pertengahan 2022 lalu, namun Ia optimis kinerja pertambangan masih tetap kuat di tahun 2023 ini. “Kita optimis melakukan IPO ini karena sektor nikel luar biasa," kata Hersan saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, (13/1).
Kinerja masih positif di 2022
Di sisi lain, Direktur Keuangan Hillcon Jaya Angdika menjelaskan, kondisi keuangan dari Hillcon masih solid di tahun 2022 dengan raihan pendapatan yang mencapai Rp3,2 triliun hingga Desember 2022. Dari angka tersebut, perseroan mampu membukukan laba induk sekitar Rp300 miliar pada tahun 2022.
Untuk itu, dengan iklim usaha yang positif, pihaknya juga optimis dapat meningkatkan pendapatan di tahun 2023 ini. "Dengan IPO, Perseroan optimis bisa dapat mencapai Rp6 triliun di 2023 untuk pendapatan, dan laba bersih sekitar Rp1 triliun," kata Jaya.
Hersan kembali menambahkan, Hillcon menjadi perusahaan kontraktor nikel pertama di Tanah Air yang melepas sahamnya di pasar modal. Untuk itu, Ia optimis prospek bisnis tambang dan industri nikel akan semakin bergairah kedepannya.
Incar dana Rp884 miliar, ini fokus utama penggunaan dana IPO
Dalam kesempatan tersebut, Hersan menyebut proses IPO diproyeksikan bakal menghasilkan dana segar sekitar Rp884 miliar. Lebih rinci Ia menjelaskan, dari dana hasil IPO tersebut, sekitar 55 persen untuk modal kerja induk dan anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS). Modal kerja tersebut nantinya akan diarahkan untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, hingga pemeliharaan seluruh alat-alat
Sementara itu, sisanya sekitar 45 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel.
Adapun, masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 12-26 Januari 2023. Perkiraan tanggal efektif pada 7 Februari 2023, perkiraan masa penawaran umum pada 9-13 Februari 2023, perkiraan tanggal penjatahan dilaksanakan pada 13 Januari 2023, dilanjutkan dengan distribusi saham diperkirakan pada 14 Februari 2023. Adapun, saham HILL diperkirakan bisa mulai tercatat di bursa pada 15 Februari 2023.