Jakarta, FORTUNE - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) mencatat, 64 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan pada tahun 2021.Hal ini membuktikan bahwa pelaku UMKM perempuan memberikan kontribusi yang besar, mulai dari memperkuat ekonomi rumah tangga hingga berdampak pada lanskap ekonomi nasional yang lebih luas.
"Ekonomi kreatif merupakan sektor inklusif, membuka peluang kerja bagi siapapun, termasuk perempuan yang memilih menjadi Ibu rumah tangga," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno saat diskusi program 'Ibu Berbagi Bijak' yang diselenggarakan oleh Visa Indonesia di Jakarta, Kamis (31/8).
Sandiaga menambahkan, perempuan saat ini mendominasi ekonomi kreatif, maka diperlukan literasi keuangan yang cukup untuk bekal mereka mengelola usahanya. Hal ini sejalan dengan semangat yang diusung oleh Visa Indonesia melalui program Ibu Berbagi Bijak.
Visa Indonesia gelar program literasi ke 300 UMKM perempuan
Sebagai layanan pembayaran global, Visa Indonesia melanjutkan program literasi keuangan unggulannya di Indonesia, 'Ibu Berbagi Bijak' untuk memberdayakan para pelaku UMKM perempuan.
Dimulai pada tahun 2017, program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan mengembangkan bisnis mereka melalui serangkaian lokakarya, pendampingan, dan business matching.
Tahun ini, Visa berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah daerah Jawa Barat untuk mempercepat digitalisasi UMKM di provinsi tersebut.
Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman menjelaskan bahwa misi utama program ini adalah membantu 300 pelaku UMKM perempuan dalam hal membangun literasi keuangan dan digital serta mengembangkan pandangan yang berorientasi ekspor demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Visa terus berdedikasi untuk meningkatkan literasi keuangan dan digital di kalangan perempuan pelaku bisnis, terutama mereka yang berada di segmen kecil dan mikro, yang seringkali menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka," kata Riko.
Ia menambahkan, dalam mengembangkan bisnis, mereka diberikan pelatihan agar bisa beralih ke digital melalui onboarding di e-commerce, serta melebarkan mindset bisnis mereka untuk berekspansi dan melakukan ekspor.
Pemerintah targetkan kontribusi ekspor UMKM capai 17%
Masih dalan kesempatan yang sama, Kepala Grup Pengembangan UMKM & Keuangan Inklusif Bank Indonesia (BI), Elsya MS Chani mengatakan, upaya literasi tersebut dapat mendorong kontribusi ekspor
"Sejalan dengan target kontribusi ekspor UMKM nasional sebesar 17 persen di tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah, maka diperlukan upaya bersama untuk mengakselerasi peningkatan kinerja ekspor UMKM melalui program UMKM Go Export," kata Elsya.
Pihaknya juga mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dan penguatan kapasitas UMKM, termasuk program Ibu Berbagi Bijak dari Visa. Pihaknya berharap program ini dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan serta kapasitas UMKM yang berpartisipasi hingga mampu go digital dan go export.
Dengan mengadopsi konsep train-the-trainer, Visa berharap para peserta sebelumnya dapat berbagi dan memberikan dampak kepada komunitas mereka serta menumbuhkan ekonomi bersama.