Elektrifikasi Diprediksi Dorong Pertumbuhan MCB Global hingga 10%

ABB sokong penyediaan MCB, ini keunggulanya.

Elektrifikasi Diprediksi Dorong Pertumbuhan MCB Global hingga 10%
Ilustrasi Miniature Pemutus Sirkuit Listrik (MCB)/Dok ABB
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Elektrifikasi di berbagai industri mendorong pertumbuhan pemakaian inovasi Miniature Pemutus Sirkuit Listrik (MCB). Global Market Insights mencatat, secara global pasar MCB bernilai sekitar US$5,1 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan tumbuh dengan CAGR lebih dari 10,3 persen selama periode 2024 hingga 2030. Selain elektrifikasi, hal ini juga didorong dengan meningkatnya permintaan perangkat keselamatan listrik di aplikasi perumahan, komersial, dan industri.

Seiring dengan transisi dunia menuju masa depan tanpa emisi, peningkatan elektrifikasi dan integrasi sumber energi terbarukan yang lebih beragam menjadi sangat penting. Ini berarti perangkat proteksi seperti MCB ABB memiliki beban listrik yang lebih besar untuk dikelola, seiring dengan variasi pasokan dan permintaan daya. 

“Merayakan 100 tahun MCB, kami bangga menjadi bagian penting dari sejarah inovasi yang terus mendorong perkembangan berbagai teknologi proteksi Kelistrikan guna melindungi sistem listrik dari kelebihan beban dan korsleting. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan warisan inovasi ABB, tetapi juga komitmennya dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan.” kata Gerard Chan, President Direktur PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia). 

ABB sokong penyediaan MCB, ini keunggulanya

ABB Indonesia/Dok ABB

Di Indonesia, pasar MCB diperkirakan akan berkembang pesat seiring dengan upaya negara untuk terus memodernisasi infrastruktur kelistrikannya guna memenuhi permintaan energi yang meningkat, khususnya di sektor energi terbarukan.

ABB hadir di Indonesia pada tahun 1980-an dan sejak saat itu telah memainkan peran penting dalam berbagai sektor seperti transmisi dan distribusi daya, otomasi industri, dan produk listrik, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap infrastruktur dan pertumbuhan industri nasional. 

ABB menyediakan keamanan listrik untuk berbagai hal, mulai dari panel surya dan pompa panas hingga kendaraan listrik, serta memberikan perlindungan tambahan, bersama dengan perangkat proteksi lainnya, terhadap gangguan seperti arus sisa, lonjakan arus, arus gangguan bumi, atau gangguan busur listrik.

Dirancang dengan fleksibilitas dan adaptabilitas, MCB ABB cocok untuk berbagai aplikasi di semua segmen, mulai dari aplikasi rumah tangga hingga industri. MCB yang mendeteksi kesalahan listrik seperti arus lebih dan korsleting mampu memutuskan sirkuit listrik dalam waktu 10 milidetik, atau 10 kali lebih cepat dari kedipan mata. Sistem listrik kemudian dapat direset kembali dalam waktu singkat dan mudah tanpa harus mengganti komponen apapun.

Saat ini, perusahaan mengoperasikan pabrik MCB di Cibitung, Jawa Barat, yang tahun lalu meningkatkan kapasitas tahunannya menjadi jutaan poles MCB dengan peralatan otomasi dan pengujian canggih. Komitmen terhadap kualitas dan inovasi ini membuat MCB ABB memperoleh penghargaan “MCB TKDN Terbaik” dari PLN tahun 2022, yang mengakui kualitas dan tingkat komponen dalam negeri yang tinggi.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%