Jakarta, FORTUNE - Bursa kripto telah diluncurkan pada 28 Juli 2023 dan akan membentuk ekosistem perdagangan aset kripto melalui bursa, kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan hadirnya bursa berjangka ini diperkirakan bakal menambah biaya transaksi sebesar 0.02 persen untuk biaya bursa, depository, dan kliring. Namun, Oscar mengatakan Indodax sebisa mungkin tidak akan mengenakan biaya tambahan kepada pelanggannya.
“Kami akan berusaha untuk melakukan subsidi agar transaksi kripto dalam negeri tidak mahal, sehingga tidak memberatkan para trader aset kripto Indonesia,” ucap Oscar melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (11/8).
Indodax dukung strategi OJK dalam pengawasan kripto
Selain itu, untuk mendukung ekosistem kripto di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melantik Hasan Fawzi sebagai Dewan Komisioner (DK) OJK Kepala Pengawasan Inovasi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, Dan Aset Kripto periode 2023-2028. Oscar memandang terpilihnya DK OJK tersebut memberikan harapan baru dalam industri kripto.
"Hadirnya jabatan tersebut akan membawa dampak positif pada ekosistem keuangan digital Indonesia dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Oscar.
Selaku Dewan Komisioner OJK untuk Inovasi Teknologi Sektor Keuangan yang termasuk kripto di dalamnya, Hasan akan mengawasi pelaksanaan bursa kripto berjangka. Oscar juga menyetujui usulan Hasan untuk menjadikan kripto inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat melalui kerangka strategi yang diberi nama INOVASI. Sebab, strategi tersebut berfokus pada perlindungan investor, pengaturan yang seimbang, pengembangan literasi, dan optimalisasi inovasi teknologi keuangan.
“Kami mendukung dan menyambut baik kerangka strategi ‘INOVASI’ yang dibuat oleh Bapak Hasan Fawzi. Kami percaya bahwa program tersebut akan membantu untuk mengembangkan industri aset kripto di Indonesia secara lebih terstruktur dan aman,” ujar Oscar.