MG Catatkan Penjualan Kendaraan Lebih 4.000 Unit di 2024

Ini strategi inovasi bisnis MG di 2025

MG Catatkan Penjualan Kendaraan Lebih 4.000 Unit di 2024
Ilustrasi Mobil MG Motor Indonesia/Dok MG
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • MG Motor Indonesia mencatatkan penjualan lebih dari 4.000 unit sepanjang tahun 2024.
  • Peningkatan persentase penjualan lebih dari 300% dibandingkan tahun sebelumnya.
  • CEO MG Motor Indonesia, He Guowei, menyebut tahun 2024 sebagai tahun spesial yang menandai 100 tahun inovasi otomotif global MG.

Jakarta, FORTUNE - MG Motor Indonesia (MG) berhasil mencatatkan angka penjualan lebih dari 4.000 unit sepanjang tahun 2024. Angka ini mencerminkan peningkatan persentase yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kenaikan lebih dari 300 persen. 

Chief Executive Officer MG Motor Indonesia, He Guowei mengatakan, pada tahun keempatnya beroperasi di Indonesia, MG juga berhasil mencatatkan berbagai capaian kinerja positif.  

“Tahun 2024 merupakan tahun yang spesial dalam perjalanan kami di Indonesia. Tahun ini menandai 100 tahun inovasi otomotif global MG dalam hal performa dan Mobilitas. Membawa momentum perayaan hari jadi, kami memperkenalkan berbagai terobosan dan inovasi dari MG untuk meramaikan industri otomotif Indonesia di tahun keempat ini," kata He Guowei melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/1). 

MG miliki 42 jaringan dealer di Indonesia

Ilustrasi Dealer MG Motor Indonesia/Dok MG

MG juga semakin menjangkau konsumen Indonesia secara luas melalui penambahan jaringan Dealer. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan jumlah outlet dealer MG yang mencapai 42 jaringan di berbagai wilayah di Indonesia di 2024. Angka tersebut meningkat cukup jauh dari tahun 2023 yang ditutup dengan jumlah 15 dealer di Indonesia. 

Tidak hanya itu, MG pada tahun 2024 juga membuka flagship dealer pertama di Indonesia yang berkonsep 3S (Sales, Service, Spare Parts) ditambah dengan fasilitas body & paint yang berlokasi di BSD City, Tangerang. 

Untuk semakin mendekatkan diri dengan konsumen, MG juga membuka city store pertamanya di kawasan bisnis dan gaya hidup terkemuka di Jakarta, SCBD. Pada tahun 2025, MG berencana untuk mendirikan lebih dari 80 outlet guna memperkuat layanan bagi pelanggan di Indonesia.  

Ini strategi inovasi bisnis MG di 2025

Ilustrasi Dealer MG Motor Indonesia/Dok MG

Di tahun 2025, dari sisi stratrgi inovasi produk, MG berencana mendatangkan beberapa lini produk lainnya di berbagai segmen. MG mempersiapkan produk SUV terbaru di segmen ICE, hybrid, dan BEV, serta berencana untuk memperkenalkan produk MPV keluarga pertamanya untuk pasar Indonesia.  

Sebelumnya, inovasi lini produk gencar dihadirkan MG di pasar otomotif Indonesia pada tahun 2024 melalui berbagai segmen. 

Di awal tahun 2024, MG meluncurkan versi completely knockdown (CKD) dua Kendaraan listriknya, MG 4 EV dan MG ZS EV, yang diproduksi di dalam negeri dan memenuhi persyaratan TKDN yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Hal ini menghasilkan produk kendaraan listrik yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh pelanggan. Di bulan Maret, MG pun menghadirkan produk kendaraan hybrid pertamanya di Indonesia, MG VS HEV. Peluncuran ini melengkapi eksistensi MG di berbagai segmen pasar otomotif Indonesia, baik kendaraan ICE, hybrid, hingga BEV. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya