Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia Meningkat jadi 52,39%

Peningkatan terjadi di sublapangan usaha kulit.

Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia Meningkat jadi 52,39%
Ilustrasi industri pengolahan alumina. (Pixabay/JooJoo41)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada kuartal II-2023 meningkat dan berada pada fase ekspansi. 

Hal tersebut tecermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) kuartal II 2023 sebesar 52,39 persen, lebih tinggi dari 50,75 persen pada kuartal sebelumnya. 

"Peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI terutama volume produksi, volume pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada dalam fase ekspansi indeks di atas 50," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/7). 

Peningkatan terjadi di sublapangan usaha kulit

Ilustrasi UMKM dengan produk sepatu lokal. (Dok. Kemenkeu)

Berdasarkan Sublapangan Usaha (SubLU), peningkatan terjadi pada mayoritas SubLU, dengan indeks tertinggi terjadi pada Industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, diikuti industri mesin dan perlengkapan, Industri barang galian bukan logam, serta Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional. 

Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang tercatat meningkat dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 2,21 persen. 

Peningkatan industri pengolahan diprediksi masih berlanjut

Foto udara aktivitas pengolahan nikel (smelter) yang berada di Kawasan Industri Virtue Dragon Nickel Industrial (VDNI) di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/12/2021). ANTARA FOTO/Jojon/foc.

Pada kuartal III-2023, peningkatan kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan berlanjut dengan indeks 53,53 persen, lebih tinggi dari 52,39 persen pada kuartal sebelumnya. 

Berdasarkan komponen pembentuknya, hampir seluruh komponen diprakirakan meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan peningkatan tertinggi terjadi pada Volume Produksi, diikuti Kecepatan Penerimaan Barang Input, dan Volume Persediaan Barang Jadi. 

Selain itu, seluruh SubLU diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi terjadi pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti Industri Pengolahan Tembakau, dan Industri Logam Dasar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya