Siapa Pemilik Khong Guan? Biskuit Favorit Saat Lebaran

Biskuit yang tak lekang oleh waktu

Siapa Pemilik Khong Guan? Biskuit Favorit Saat Lebaran
ilustrasi Khong Guan (dok.klikindomaret)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Khong Guan merupakan salah satu biskuit kalengan yang sangat identik dengan Idulfitri. Kue ini kerap menjadi favorit keluarga dan sangat terkenal di Indonesia.

Lantas, siapa pemilik Khong Guan? Mungkin pertanyaan ini pernah terlintas dipikiran Anda. Meski populer di Indonesia, tapi biskuit ini sebenarnya berasal dari Singapura.

Anda akan menemukan berbagai jenis biskuit dalam satu kaleng. Bahkan, meski telah melewati momen Lebaran, kaleng dari Khong Guan tidak dibuang dan dipakai sebagai wadah untuk menyimpan makanan lainnya, seperti kerupuk dan rengginang.

Bagi Anda yang penasaran siapa pemilik Khong Guan, simak artikel di bawah ini!

Siapa pemilik Khong Guan?

Mengutip khogguan.com, pemilik Khong Guan adalah dua orang bersaudara, yaitu Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Keduanya merupakan imigran asal Fujian, Tiongkok yang menetap di Singapura pada tahun 1935.

Untuk biaya sehari-hari, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han bekerja di pabrik biskuit lokal. Lalu, di tahun 1940, Jepang menginvasi Singapura dan membuatnya harus mengungsi ke Perak, Malaysia.

Di Malaysia, kedua bersaudara tersebut menjual biskuit. Tapi sayangnya, pasokan gula dan tepung sangat terbatas, sehingga mereka beralih profesi menjadi penjual garam dan sabun.

Awal mula terbosoan Khong Guan

Pada tahun 1945, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han kembali ke Singapura usai Jepang hengkang dari wilayah tersebut. Berkat dukungan keluarga, mereka akhirnya bersemangat untuk berjualan biskuit kembali.

Chew Choo Han menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dari pabrik mereka bekerja dahulu yang sudah rusak dan dijual sebagai barang bekas akibat perang sebelumnya. Ia berinisiatif membeli dan memperbaiki mesin tua tersebut.

Chew Choo Han kemudian menggunakan rantai sepeda untuk membuat jalur produksi biskuit semi-otomatis guna memindahkan biskuit pada sistem konveyor melalui oven bata.

Mendirikan pabrik Khong Guan Biscuit Factory

Pada tahun 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Pte Ltd akhirnya resmi didirikan. Pabrik ini bahkan memiliki 200 pegawai dan berhasil menghasilkan 10 ribu kaleng biskuit setiap harinya.

Di tahun 1950–1960an perusahaan melakukan ekspansi hingga ke Malaysia. Di pabrik ini, Khong Guan 4 kali lipat diproduksi, yaitu 40 ribu kaleng biskuit dan seribu karyawan. 

Produk Khong Guan tidak hanya dijual di Singapura dan Malaysia, tapi juga dipasarkan ke beberapa negara lainnya, seperti Timur Tengah, Afrika, Hong Kong, hingga Indonesia.

Di tahun 1980-an, Khong Guan terus melakukan ekspansi ke sejumlah negara lainya, seperti Jepang dan Amerika Serikat. Bahkan, perusahaan biskuit ini telah berhasil mengekspor produknya lebih dari 40 negara.

Pada Januari 2007, Chew Choo Han memutuskan untuk pensiun dan mengembuskan napas terakhirnya pada November 2007. 

Lalu, Chew Choo Keng meninggal dunia pada tahun 2011 atau tepatnya di umurnya yang ke-86 tahun. Pada saat itu, Khong Guan telah menjadi perusahaan multinasional dengan pabrik yang tersebar di beberapa negara, yakni Malaysia, Indonesia, Tiongkok, Amerika Serikat, Filipina, dan Thailand.

Semoga artikel di atas menjawab rasa penasaran Anda mengenai siapa pemilik Khong Guan, biskuit yang identik dengan momen Lebaran.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya