Bali, FORTUNE - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bakal memasok listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) untuk operasional Amazon Web Services (AWS) di Indonesia. Pasokan listrik itu akan bersumber dari empat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 210 megawatt.
Keempatnya meliputi proyek di jaringan Jawa-Madura-Bali, yakni: PLTS Bali Timur (25 megawatt), PLTS Karangkates (100 megawatt), PLT Saguling (60 megawatt), dan PLTS Bali Barat (25 megawatt).
“Hal ini termasuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 sampai dengan 2030, dengan penambahan pembangkit listrik energi terbarukan sebesar 20,9 gigawatt,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Senin (14/11).
Inisiatif tersebut merupakan bagian pengadaan energi terbarukan guna membantu mencapai 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025.Hal itu juga sejalan dengan target Amazon untuk menopang 100 persen kegiatan operasionalnya dengan sumber energi bersih pada 2025, lebih cepat lima tahun dari target awal pada 2030, menurut Managing Director Data Center Planning & Delivery untuk Asia-Pasifik, Jepang & Cina Amazon Web Services.
Proyek PLTS PLN di Singkarak dan Saguling
PLNmenggandeng ACWA Power Company guna membantu pengembangan PLTS terapung di SIngkarak dan Saguling yang masing-masing berkapasitas 50 megawatt ac (MWac) dan 60 MWac. Total investasinya mencapai US$104,95 juta.
Rencananya, proyek di Singkarak akan rampung dan siap COD pada 2025. Ketika pembangkit itu beroperasi, maka listrik bisa mengalir lewat interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV.
Di sisi lain, PLTS Terapung Saguling akan COD pada 2024. Listriknya akan dialirkan lewat interkoneksi 150 kV ke GI Rajamandala.
ACWA Power kini sudah punya portofolio di pembangkit listrik sebanyak 43 GW, hampir 36 persen (15,5 GW) ditenagai oleh EBT.
Di luar ini, PLN lewat PLN Nusantara Tower pun membangun PLTS Terapung Cirata, Jawa Barat. Proyek berkapasitas 145 MWac itu tengah dalam proses konstruksi. Pembiayaan senilai US$140 juta dikucurkan untuk proyek itu; yang berasal dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale, dan Standard Chartered Bank.