Komentar Bos Emtek Soal Naiknya Konsumsi OTT: Monetisasi Itu Penting

Jika tidak cermat, OTT berisiko angkat kaki dari pasar.

Komentar Bos Emtek Soal Naiknya Konsumsi OTT: Monetisasi Itu Penting
Sutanto Hartono, Managing Director Emtek ketika menghadiri Fortune Indonesia Summit 2022. (IDN Media/Herka Yanis)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pandemi mendorong PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mengakselerasi bisnis digital. Namun,  hal ini tak berarti jalan perseroan bebas hambatan.

Konsumsi di platform digital meroket selama pandemi. Managing Director EMTK, Sutanto Hartono pun menyoroti pentingnya monetisasi bisnis digitalnya.

Sebagai catatan, selain punya lini media konvensional raksasa, EMTK juga menaungi platform digital seperti Vidio.com, Kapan Lagi Youniverse, Liputan6.com, dan sebagainya. Yang terpenting, investasi yang digelontorkan tak sedikit.

“Meski konsumsi cepat sekali (tumbuh) di OTT (over the top), yang terpenting: apakah akhirnya kita bisa monetisasi, mendapatkan return dari investasi yang luar biasa,” ujar Sutanto ketika mengisi sesi ‘The Future of Media’ di Fortune Indonesia Summit 2022, dikutip Jumat (20/5).

Tantangan monetisasi platform digital

Ilustrasi bank digital. (Shutterstock/Song_about_summer)

Monetisasi di platform digital menghadapi tantangan yang berbeda dengan media konvensional. Jika di konvensional masalahnya hanya konten, maka di digital, konsumsi bandwidth dan pemasaran internet juga mesti diperhatikan.

“Terbukti, setelah berjalan sekian lama, konsumsi meningkat tapi justru beberapa OTT malah tutup, keluar dari Asia Tenggara. Ini suatu babak baru yan sangat menarik; bagaimana menyeimbangkan investasi dari sisi pemasaran, konten, konsumsi internet dengan monetisasi bisnisnya," katannya.

Strategi EMTK hadapi tantangan digital

Sutanto Hartono, Managing Director Emtek saat mengisi sesi The Future of Media di Fortune Indonesia Summit 2022, Kamis 19 Mei 2022. (IDN Media/Herka Yanis)

Untuk itu, EMTK menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, menyiapkan konten yang menyesuaikan karakteristik sesuai jenis platform. Tipe dan genre konten di saluran televisi dan saluran digital mereka dibedakan.

Sebut saja, konten esports yang lebih cocok di Youtube—karena besarnya komunitas. “Kalau kita sudah pegang konten bagus, mau disebar di mana pun, dengan multiple platform itu kita bisa, itu strategi kita,” ujarnya lagi.

Kedua, berinvestasi dalam kolaborasi bersama para kreator konten, seperti RANS Entertainment. Konten pun dirancang untuk berbagai platform milik sang media konglomerat, sesuai dengan karakteristik audiens.

“Kami sadar, platform kami siapkan multiple. Contoh Liga Inggris kami siarkan 3 musim ke depan. Kalau lihat targetnya ini socio willing to pay. Dulu di televisi, tapi sekarang bisa menarik untuk berlangganan ke platform digital,” paparnya lagi.

Selain itu, khusus di platform digital, EMTK juga memanfaatkan analisis data untuk mempelajari jenis konten hingga genre yang cocok dengan segmentasi audiens tiap platformnya.

“Kalau masuk ke digital first, target audiens harus bisa lebih spesifik sehingga kita juga punya fleksibilitas. Kalau bicara sinetron televisi, kita harus ambil main aman di mana kami ambil konten yang memang paling populer, itu salah satu perbedaan besarnya,” jelasnya lagi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina