Jakarta, FORTUNE - Emiten batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menargetkan penjualan 50,1 juta ton sepanjang 2025.
Target itu lebih tinggi 16,78 persen (YoY) dari total penjualan batu bara PTBA pada 2024, yakni 42,9 juta ton pada 2024. "Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor eksternal yang dinamis," ujar Corporate Secretary Bukit Asam, Niko Chandra dalam keterangan resmi, Selasa (4/2).
Secara detail, Bukit Asam juga membidik produksi batu bara sebesar 50 juta ton pada 2025, naik 15,47 persen (YoY) dari realisasi produksi sebesar 43,3 juta ton pada 2024.
Sementara itu, dari sisi angkutan, perseroan menargetkan angka 43,2 juta ton. Itu lebih tinggi 13,08 persen (YoY) dari angkutan batu bara Bukit Asam selama 2024, yakni 38,2 juta ton.
Rekor penjualan tertinggi pada 2024
Capaian penjualan PTBA pada 2024 sendiri merupakan rekor penjualan tertinggi perseroan. Angka itu sendiri bertumbuh 16 persen (YoY) dari 2024.
Sebagai pembanding, penjualan batu bara PTBA berjumlah 26,1 juta ton (2020); 28,4 juta ton (2021); 31,7 juta ton (2022); dan 37,0 juta ton (2023).
"Pencapaian rekor penjualan tersebut ditopang oleh ekspor batu bara sebesar 20,3 juta ton pada 20024, meningkat 30 persen secara tahunan," jelas Niko.
Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun, dari segi bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Komposisi antara kontribusi pasar domestik dan ekspor adalah 53 persen dan 47 persen.
Mengenai ekspor, volume penjualan ke Vietnam, Thailand, dan Malaysia melesat, dengan kenaikan sebesar:
- Vietnam: 250 persen (YoY) menjadi 3 juta ton.
- Thailand: 153 persen (YoY) menjadi 1,6 juta ton.
- Malaysia: 221 persen (YoY) menjadi 888.700 ton.
Sejalan dengan peningkatan penjualan, realisasi produksi PTBA pun meningkat. Pada 2024, produksi perseroan berjumlah 43,3 juta ton dengan angkutan batu bara 38,2 juta ton.
Saham PTBA naik 0,75 persen ke harga Rp2.690 pada akhir perdagangan Selasa.