Diduga Imbas Aksi Boikot, KFC Malaysia Ditutup Sementara

Kabarnya, ada ratusan gerai terdampak.

Diduga Imbas Aksi Boikot, KFC Malaysia Ditutup Sementara
ilustrasi produk KFC (unsplash.com/Aleks Dorohovich)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - KFC Malaysia menutup sementara outlet-outletnya. Apa ada kaitannya dengan aksi boikot pro-Palestina?

Media lokal melaporkan, itu imbas dari aksi boikot terkait dugaan afiliasi mereknya dengan Israel. Namun, pemilik waralaba KFC dan Pizza Hut di Malaysia, QSR Brands (M) Holdings Bhd mengatakan langkah itu diambil sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang.

"QSR Brands dan KFC Malaysia mengambil langkah proaktif untuk menutup sementara gerai sebagai cara untuk mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada zona perdagangan dengan keterlibatan tinggi," demikian keterangan resmi perusahaan. 

Ihwal jumlah toko yang terkena dampak keputusan itu, QSR Brands dan KFC Malaysia tak memperincinya. Kendati demikian, media setempat melaporkan ada ratusan gerai yang ditutup sementara.

Berdasarkan laporan media Nanyang Siang Pau, 108 outlet KFC Malaysia terdampak putusan penutupan sementara itu, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia (CNA). Adapun, QSR Brands memiliki lebih dari 600 gerai KFC di Malaysia. 

Berdasarkan wilayah, negara bagian Kelantan terdampak paling besar, dengan hampir 80 persen outletnya yang dipaksa tutup. Lalu, mengacu pada informasi dari Google Maps, setidaknya kebijakan itu berefek terhadap 15 gerai di Johor, 11 gerai masing-masing di Selangor dan Kedah, 10 gerai di Terengganu, 10 gerai di Pahang, 9 gerai di Perak, 6 gerai di Negeri Sembilan, 5 gerai di Penang, 3 gerai di Kuala Lumpur, 2 gerai di Sarawak, 2 gerai di Perlis, 2 gerai di Malaka, dan 1 di Sabah.

Lantas, bagaimana dengan nasib para karyawan KFC Malaysia? QSR Brands mengatakan, karyawan dari gerai-gerai yang ditutup akan ditawari kesempatan pindah ke gerai di area dengan keterlibatan pelanggan yang lebih tinggi.

"Sebagai perusahaan yang sudah melayani masyarakat Malaysia selama lebih dari 50 tahun, fokusnya tetap pada penyediaan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Malaysia melalui keamanan kerja bagi 18.000 anggota tim di Malaysia, yang mana, sekitar 85 persen adalah Muslim," jelas QSR Brands dalam keterangannya.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan sejumlah media Malaysia, sejumlah outlet McDonald's dan Starbucks di Malaysia juga turut mengalami penutupan. Fenomena tersebut dinilai berhubungan dengan aksi boikot pro-Palestina terhadap merek-merek yang diduga terafiliasi dengan Israel.

"KFC tidak termasuk dalam daftar perusahaan sasaran Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) [gerakan yang dipimpin Palestina]. Tapi banyak warga Malaysia yang melihat operator makanan cepat saji Amerika ada hubungannya dengan Israel, termasuk KFC," kata Chairman Gerakan BDS Malaysia, Mohd Nazari Ismail, dikutip dari CNA.

Related Topics

KFCBoikot Produk

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil