Nissan Menguji Coba Daur Ulang untuk Pulihkan Senyawa Langka

Demi mengurangi pertambangan yang berdampak pada lingkungan.

Nissan Menguji Coba Daur Ulang untuk Pulihkan Senyawa Langka
Logo Nissan. (Shutterstock/Memory Stockphoto)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Nissan Motor Co Ltd dan Universitas Waseda memulai tahap tes pendauran ulang yang efisien mengembalikan unsur senyawa tanah langka dengan kemurnian tinggi dari magnet motor kendaraan listrik. Proses pengujian ditargetkan dapat memungkinkan penerapan praktis pada pertengahan 2020-an.

Sebagai informasi, industri otomotif mencanangkan elektrifikasi kendaraan guna mengatasi perubahan iklim dan menciptakan masyarakat netral karbon. Mayoritas penggerak di kendaraan listrik memanfaatkan magnet neodymium—bagian dari Rare Earth Element (REE)—yang mengandung logam langka, seperti neodymium dan dysprosium.

Mengurangi penggunaan REE begitu penting, bukan hanya karena dampak lingkungan dari pertambangan dan pemurnian, melainkan juga karena pergeseran keseimbangan pasokan dan permintaan yang berujung pada fluktuasi harga bagi produsen dan konsumen.

1. Upaya Nissan Mengurangi Pemakaian REE

Demi penggunaan sumber daya terbatas dan berharga yang lebih efektif, Nissan telah mengurangi jumlah REE pada magnet penggerak kendaraan sejak 2010. Selain itu, perusahaan juga mendaur ulang REE dengan melenyapkan magnet dari motor yang tak memenuhi standar produksi, lalu mengembalikannya ke pemasok.

Mengutip situs resmi Nissan, Kamis (23/9), perusahaan juga melakukan pembongkaran dan pelepasan manual. Oleh karena itu “mengembangkan proses yang lebih sederhana dan ekonomis sangat penting guna meningkatkan tingkat daur ulang di masa depan.”

Sejak 2017, Nissan telah menggandeng Universitas Waseda yang didapuk sebagai jagoan dalam studi terkait daur ulang dan peleburan logam tanpa kandungan besi. Pada Maret 2020, kolaborasi itu sukses mengembangkan proses pirometalurgi yang tak membutuhkan tahap pembongkaran.

2. Ringakasan Proses Pendauran Ulang

Ada lima langkah dari proses pengujian daur ulang Nissan dan Waseda, yakni:

- Tambahkan bahan karburasi dan besi kasar ke motor yang mengandung magnet, lalu panaskan hingga 1.400 C dan mulai meleleh.

- Tambahkan besi oksida guna mengoksidasi REE dalam campuran lelehan tersebut.

- Tambah sejumlah fluks berbasis borat yang mampu melarutkan oksida REE bahkan pada suhu rendah—sangat efisien memulihkan REE.

- Campuran cair tadi akan terpisah menjadi dua lapis; dengan lapisan oksida cair (ampas bijih) yang mengandung REE mengambang ke atas dan lapisan paduan besi-karbon yang lebih padat tenggelam ke bawah.

- REE dapat diambil dari bagian ampas bijih.

3. Hasil Pengujian Daur Ulang

Uji coba Nissan menunjukkan, proses tersebut dapat memulihkan 98 persen REE dari motor yang mengandung magnet langka. Tak hanya itu, metode tersebut juga mengurangi proses pemulihan dan waktu kerja sekitar 50 persen ketimbang cara yang berlaku saat ini, karena tak usah melepas atau membongkar magnet.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Schroders Berniat Jual Unit Bisnis Indonesia
BBRI Bagikan Dividen Interim Rp135 per Saham, Ini Jadwalnya!
Adrian Gunadi Masuk DPO, Masih Buron Dari Kasus Investree
“Juru Selamat” BCA pada 1998, Djohan Emir Mundur Dari Kursi Komisaris
Ini Kinerja Keuangan Alfamart (AMRT), Tutup Ratusan Gerai
Alamtri (ADRO) Bagi Dividen Rp3,2 Triliun, Ini Jadwalnya!