Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan produksi 65.388 metrik ton (t) nikel dalam matte sepanjang tahun. Realisasi tersebut lebih tinggi dari target volume produksi tahunan yang sudah perseroan tetapkan sebesar 65.000 metrik ton.
“Hal ini disebabkan oleh penundaan eksekusi pembangunan kembali tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan mulai pada November, menjadi Desember tahun ini,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy dalam keterangannya, Kamis (10/2).
Pada kuartal empat 2021, Vale memproduksi 17.015 t nikel dalam matte, lebih rendah sekitar 6 persen (qoq) dibandingkan kuartal ketiga yang mencapai 18.127 t nikel dalam matte. Namun, bila dibandingkan kuartal IV tahun sebelumnya yang hanya mencapai 16.445 nikel matte, volume produksi Vale 3 persen lebih tinggi.
Secara akumulatif, volume produksi Vale pada 2021 juga berada di bawah 2020 dengan torehan produksi 72.237 nikel matte.
Pergerakan saham INCO: tumbuh di atas 12 persen sebulan terakhir
Saham emiten berkode INCO parkir di zona hijau hari ini, dengan kenaikan 3 persen ke level Rp4.800.
Dalam sepekan terakhir, saham Vale mencatat kenaikan 2,13 persen dari level Rp4.700. Sementara pertumbuhan bulanannya mencapai 12,94 persen atau naik bertahap dari Rp4.200 menuju harga di penutupan perdagangan hari ini Rp4.800.
Sepanjang perdagangan pada 2022, INCO sudah menguat tipis 0,84 persen. Sebelumnya, INCO terkoreksi 5,88 persen dalam enam bulan terakhir.