Jakarta, FORTUNE - Sociolla, pelopor omnichannel retail kecantikan di Indonesia di bawah Social Bella membukukan kenaikan pendapatan tahunan (YoY) hingga 50 persen pada 2024. Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan bisnis dan keberhasilan strategi bisnis yang dijalankan.
“Tahun kemarin itu [kami untung pada Q1] dan dipertahankan sepanjang tahun. Kami masih tumbuh sekitar 50 persen year-on-year dari pendapatan,” ujar CEO dan Co-founder Social Bella, Christopher Madiam, di hadapan pers, di Jakarta, pekan lalu.
Pencapaian ini juga didukung oleh Industri Kecantikan yang cukup resilient meski dihadapkan oleh sejumlah tantangan selama beberapa tahun belakangan, seperti COVID-19 dan tingginya inflasi. Ia menilai, tahun ini tren kecantikan masih akan berkembang pesat, dibuktikan dengan kehadiran sejumlah brand kecantikan lokal yang gencar meluncurkan produk baru.
“Dan industri ini cukup stabil. Tahun ini kalau kita bicara banyaknya brand yang akan masuk, kemudian brand lokal yang ada, itu pertumbuhan akan tetap konsisten. Selalu di angka 8-10 persen tiap tahun, dan ini konsisten,” katanya.
Di samping itu, ia juga membeberkan adanya peluang Sociolla akan melantai di pasar modal atau IPO.
Namun, pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Sebab, menurut keyakinannya, IPO bukan hanya dilakukan untuk menggalang dana sebanyak-banyaknya.
“Yang pastinya itu salah satu goal kami. Kapan itu, tentunya kami enggak terburu-buru. As a sizable startup, kami juga perlu perhatikan banyak faktor. Hal tersebut menjadi salah satu cara untuk bisa berkembang lebih besar dan memberikan nilai lebih bagi customer kami,” ujarnya.
Sociolla merupakan perusahaan rintisan yang pernah beroleh dana dari East Ventures sebesar US$12 juta (Rp169 miliar). Perusahaan tersebut berhasil memperluas operasionalisasinya ke Vietnam pada 2020, membawa merek lokal Indonesia ke pasar internasional.
Tahun ini, Sociolla akan membuka toko omnichannel-nya yang ke-100 di Madiun, Jawa Timur.
