Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apindo Akan Konsolidasi Demi Sikapi Putusan Tarif Trump ke Indonesia

WhatsApp Image 2025-05-14 at 07.35.32.jpeg
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dalam acara Media Briefing Apindo Indonesia Quarterly Update, di Jakarta, Selasa (13/5). Dia memaparkan tantangan yang dihadapi oleh industri dalam negeri. (Eko Wahyudi/FORTUNE Indonesia)
Intinya sih...
  • Apindo akan konsolidasi pelaku usaha ekspor nasional
  • Tarif impor produk Indonesia ke AS diturunkan menjadi 19 persen
  • Indonesia akan membeli sejumlah produk AS, yang turut berpengaruh pada penurunan tarif tersebut

Jakarta, FORTUNE - Klaim kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat dan Indonesia yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memicu beragam respons di dalam negeri. Pemerintah Indonesia mengisyaratkan adanya pembicaraan yang belum final, kalangan pengusaha menyambut baik potensi penurunan tarif, sementara para ekonom memperingatkan adanya risiko fiskal dan dampak negatif bagi sektor domestik.

Perkembangan terbaru, pemerintah memastikan detail kesepakatan akan diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden yang akan mengumumkan detailnya nanti setibanya di Tanah Air. Sore ini Presiden akan tiba di Tanah Air,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/7).

Sebelumnya, Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menyatakan penurunan tarif impor AS untuk produk Indonesia menjadi 19 persen menunjukkan posisi strategis Indonesia, tapi dia menegaskan detail implementasi, seperti komitmen pembelian energi, "masih tahap pembicaraan."

Dari sisi dunia usaha, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengapresiasi diplomasi ekonomi pemerintah. Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menilai tarif 19 persen, meski masih tinggi, merupakan kemajuan yang menempatkan Indonesia pada posisi lebih kompetitif dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam (20 persen) dan Malaysia (25 persen).

“Ini menunjukkan Indonesia masih memiliki ruang untuk menjaga daya saing ekspornya, terutama pada produk-produk seperti tekstil, alas kaki, furnitur, hingga perikanan,” kata Shinta dalam pernyataan tertulis, Rabu (16/7).

Apindo juga mencermati komitmen impor produk strategis dari AS, seperti kapas dan jagung, sebagai skenario “saling menguntungkan” yang memang dibutuhkan oleh industri dalam negeri.

“Sejumlah komoditas itu memang dibutuhkan oleh industri dalam negeri,” ujarnya.

Shinta juga menekankan pentingnya pembenahan internal untuk mendukung daya saing jangka panjang Indonesia di tengah dinamika global. Ia menyoroti pentingnya reformasi struktural, efisiensi logistik dan energi, hingga kemudahan berusaha sebagai faktor kunci yang harus diperkuat.

“Daya saing ekspor tidak hanya bergantung pada tarif, tetapi juga pada kepastian dan kemudahan berusaha, efisiensi logistik dan energi, serta kualitas regulasi dan infrastruktur,” katanya.

Mengenai konsekuensi penurunan tarif ini, Trump menyebut Indonesia akan membebaskan tarif dan hambatan non-tarif lainnya terhadap produk AS yang masuk ke Indonesia.

Selain itu, Indonesia disebut juga akan membeli sejumlah produk AS yang turut memengaruhi turunnya tarif tersebut. Trump mengatakan, Indonesia akan membeli energi dari AS senilai US$15 miliar, produk pertanian asal AS senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat produk Boeing, sebagian besar di antaranya jet berbadan bongsor, yaitu Boeing 777.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us