ASICS Perkuat Pasar Padel dan Tenis, Bidik Pertumbuhan Global 10%
Jakarta, FORTUNE - ASICS menegaskan ambisinya untuk tumbuh agresif secara global melalui segmen olahraga raket seperti tenis dan padel. Dalam pembaruan Mid-Term Plan 2026, perusahaan asal Jepang ini menargetkan pertumbuhan pendapatan di kategori Core Performance Sports (CPS) sebesar 10 persen hingga mencapai ¥90 miliar pada 2026, naik dari estimasi ¥70 miliar di 2023. Padel menjadi ujung tombak baru, dan Indonesia resmi masuk dalam radar sebagai pasar strategis utama di Asia Tenggara.
Langkah ekspansi ini tercermin dalam penyelenggaraan ASICS Community Slam 2025 di Jakarta, yang untuk pertama kalinya mengusung padel sebagai bagian dari kegiatan. Indonesia sendiri kini memimpin pertumbuhan lapangan padel tercepat di Asia Tenggara, dengan 133 lapangan permanen tersebar di tujuh provinsi hanya dalam empat tahun terakhir.
“Indonesia adalah pasar penting bagi ASICS karena semangat dan pertumbuhan komunitas olahraganya yang sangat kuat. Melalui ASICS Community Slam ini, kami ingin menegaskan komitmen kami untuk terus berinvestasi dalam olahraga raket, khususnya tenis dan padel,” ujar Mitsuyuki Tominaga, Presiden dan COO ASICS, kepada Fortune Indonesia, Sabtu (26/7).
“Kami melihat potensi besar dari populasi muda di Indonesia dan ingin tumbuh bersama melalui filosofi kami: Sound Mind in a Sound Body," katanya, menambahkan.
Presiden Direktur ASICS Indonesia, Sota Fukushima, mengatakan ASICS Community Slam bukan sekadar turnamen. "Ini adalah cerminan semangat kami terhadap tenis dan padel. Kami senang memperkenalkan padel ke dalam ASICS Community Slam, menyambut cara baru orang Indonesia bergerak dan bermain," katanya.
Padel, yang sebelumnya hanya populer di kalangan ekspatriat di Jakarta dan Bali, kini menjelma menjadi fenomena nasional. Pertumbuhan lapangan mencapai 300 persen dalam dua tahun terakhir, dengan kehadiran klub-klub komunitas dari Surabaya hingga Yogyakarta. Menurut FIP dan KONI, Indonesia kini menempati peringkat ke-6 di Asia Tenggara dan ke-29 dunia dalam perkembangan padel.
“Padel adalah olahraga yang sangat sosial, cepat, dan mudah dipelajari. Ini yang membuatnya sangat cocok untuk Indonesia. ASICS tidak hanya menangkap tren ini, tapi memimpin, dengan meluncurkan sepatu khusus padel pertama di Indonesia: GEL-RESOLUTION X PADEL dan GAME FF PADEL," ujar Maitri Widyakirana, Marketing Lead Core Performance Sport ASICS Indonesia.
Sebagai bagian dari misi globalnya, ASICS juga ingin menjadikan tenis sebagai pilar kedua pendapatan setelah sepatu lari. Ini diperkuat melalui peluncuran GEL-CHALLENGER 15, sepatu tenis untuk pemain rekreasional yang mengedepankan kenyamanan dan stabilitas, serta inisiatif penguatan komunitas tenis melalui kolaborasi dengan tokoh seperti Yayuk Basuki dan pelatih senior Wibowo Hadisubroto.
Secara global, ASICS mencatat kinerja keuangan yang sangat solid pada 2024, dengan laba operasi mencapai ¥100,1 miliar dan margin operasi 14,8% — tertinggi dalam sejarah perusahaan. Target pendapatan dari sepatu lari juga dinaikkan menjadi ¥355 miliar di 2026, dengan ambisi menjadi merek lari nomor satu di Jepang, AS, dan Eropa.
Indonesia masuk dalam kategori "pasar bertumbuh tinggi" bersama India, Korea, dan Amerika Latin. ASICS melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar konsumen, tetapi juga sebagai tempat untuk eksperimen model bisnis baru, terutama pada olahraga raket.
“Kami sangat antusias menjadi brand pertama yang membawa sepatu padel ke Indonesia,” ujar Sota Fukushima. “Sebelum resmi hadir, sepatu padel ASICS sudah populer di komunitas global. Kini kami membawanya langsung ke pasar yang kami percaya punya potensi luar biasa.”
Dengan komunitas yang semakin solid, kehadiran lebih dari 100 lapangan, dan strategi bisnis yang terintegrasi antara produk, komunitas, dan gaya hidup aktif, ASICS menempatkan Indonesia sebagai kunci dalam strategi pertumbuhan globalnya di kategori Core Performance Sports — dengan padel sebagai lokomotif baru pertumbuhan bisnis.
