Babak Baru Merger, Honda Lanjutkan Pembicaraan Asal CEO Nissan Mundur


- Honda siap melanjutkan pembicaraan merger dengan Nissan jika CEO Uchida mundur.
- Kurangnya model hibrida di AS dan persaingan ketat dari Tiongkok membuat pendapatan Nissan menurun.
- Nissan menjalankan program pemulihan dengan memangkas karyawan dan kapasitas produksi global.
Jakarta, FORTUNE - Pembicaraan merger dua perusahaan otomotif Jepang, Honda dan Nissan memasuki babak baru. Honda dikabarkan siap kembali memulai pembicaraan akuisisi jika CEO Nissan Uchida mengundurkan diri, menurut laporan Financial Times.
Produsen mobil dengan penjualan terbesar kedua dan ketiga di Jepang setelah Toyota Motor itu telah melakukan pembicaraan untuk membuat perusahaan senilai US$60 miliar setelah persaingan ketat dengan para brand Tiongkok menyebabkan pendapatan Nissan menurun.
Namun, pembicaraan tersebut gagal, membuat posisi Nissan semakin tidak pasti dan menyoroti tekanan pada produsen mobil lama, terutama dari raksasa Tiongkok yang sedang berkembang yang mengganggu industri. Nissan menolak berkomentar kepada Reuters tentang laporan Financial Times.
Tuntutan memulihkan kinerja Nissan
Uchida berada di bawah tekanan untuk memulihkan Nissan setelah penjualan lesu dan kekacauan manajemen. Honda disebut bersedia melanjutkan pembicaraan jika Nissan memiliki pemimpin yang lebih bisa mengatasi oposisi internal.
Nissan tengah menjalankan program pemulihan dengan memangkas 9.000 karyawan dan mengurangi kapasitas produksi global hingga 20 persen. Nissan berjanji memberikan update informasi dalam sebulan.
Uchida berencana bertahan 2026, meski mendapat tekanan dari dewan direksi dan mitra Prancis, Renault, untuk mundur dalam beberapa bulan mendatang.