5 Tantangan Bisnis Franchise dan Tips Menghadapinya
Bisnis franchise tak semudah kelihatannya.
Jakarta, FORTUNE – Menjalankan bisnis franchise adalah salah satu pilihan menarik bagi Anda yang baru mulai mendalami dunia usaha. Meski relatif lebih mudah dibandingkan membangun sebuah brand dari awal, model franchise juga memiliki beragam tantangan.
Bisnis franchise atau disebut juga dengan waralaba, menurut Investopedia, merupakan salah satu model lisensi bisnis, di mana pebisnis bisa menggunakan pengetahuan bisnis, proses, sampai merek dagang yang sudah dibangun lebih dulu oleh pemilik merek tersebut.
Dengan demikian, pebisnis yang memegang lisensi berhak untuk menjual produk atau layanan di bawah nama bisnis yang sudah dibesarkan sebelumnya oleh pemegang resmi merek dagang. Sebagai imbal balik, pebisnis yang menjalankan bisnis franchise biasanya membayar kepada pemilik merek dagang, berupa biaya awal pembentukan bisnis, atau lisensi tahunan, tergantung kesepakatan.
Meski terlihat sederhana dan mudah dijalankan, namun banyak hal yang menjadi tantangan dan perlu diperhatikan dalam mendirikan sebuah bisnis franchise.
Mengutip modalrakyat.id, berikut ulasan tentang sejumlah tantangan yang harus siap dihadapi para pebisnis franchise.
1. Kesepakatan dengan franchisor
Pemilik merek dagang disebut juga sebagai franchisor.
Perhatikan detil kesepakatan antara Anda dan pemilik merek dagang. Perjanjian yang baik harus memiliki kejelasan sejak awal kerja sama, agar seluruh pihak nyaman dan bisnis bisa berjalan lancar.
Persiapkan diri Anda dan lakukan antisipasi jika sewaktu-waktu franchisor mulai mengatur dengan ketat, sementara Anda juga perlu mempertimbangkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan franchisor. Hal ini perlu disepakati di awal, supaya di kemudian hari, bisnis bisa terus berjalan, berkembang, bahkan sama-sama saling menguntungkan.
2. Dana membangun bisnis
Perlu diingat, memulai bisnis franchise tidak menjamin Anda langsung untung di awal-awal pembukaan bisnis.
Tak hanya tentang modal, tapi juga persiapan dana untuk menutup kerugian bila sewaktu-waktu terjadi. Selain dana pribadi atau investor, Anda juga perlu memikirkan sumber lain untuk mendapatkan dana tambahan, seperti lembaga peminjaman, misalnya.
3. Kompetisi yang ketat
Anda tidak sendirian dalam berbisnis franchise.
Dengan begitu, persaingan pun terjadi di pasar, baik dengan sesama pemegang merek dagang, atau dengan merek franchise lain yang serupa.
Anda sebagai penerima waralaba harus mampu meningkatkan kualitas produk serta pelayanan agar bisnis waralaba Anda tidak kalah saing. Strategi pemasaran serta kepekaan terhadap peluang pun harus terus dikembangkan.
4. Pemilihan karyawan yang tepat
Karyawan sebuah bisnis franchise biasanya memiliki tingkat keluar-masuk yang cukup tinggi. Selain gaji yang mungkin relatif rendah, keterikatan bisnis dan karyawan pun tak selalu erat, layaknya sebuah perusahaan besar.
Namun, yang perlu harus selalu bisa dipastikan adalah, kualitas karakter dari para karyawan yang diterima masuk. Jujur, bertanggung jawab, dan memiliki komunikasi yang baik, adalah beberapa kriteria yang mungkin bisa diterapkan bagi calon karyawan.
5. Reputasi bisnis
Reputasi bisnis adalah hal krusial, baik bagi pemilik merek dagang maupun Anda yang melakukan franchise. Oleh sebab itu, kedua pihak harus saling menjaga nama baik jenama yang sama-sama diusahakan untuk terus berkembang.
Bisnis ini bukan sekadar untung rugi, namun juga rasa percaya antara pelaku franchise dan pemilik merek dagang. Hal ini juga bisa dijadikan acuan bagi Anda, saat ingin memulai sebuah bisnis franchise, dengan memilih merek yang aman serta berprospek baik ke depannya.
Demikianlah sejumlah ulasan tentang tantangan yang kerap dihadapi para pelaku bisnis franchis.