7 Istilah Digital Marketing yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Digital marketing efektif tingkatkan penjualan.
Jakarta, FORTUNE – Digital marketing menjadi salah satu jalur pemasaran yang cukup luas dan mendukung penjualan di era teknologi saat ini. Begitu luasnya, sehingga seringkali kita mendengar atau menemukan istilah-istilah marketing digital yang masih asing.
Tidak seperti istilah SEO (search engine optimization) atau CPC (Cost per Click) yang sudah umum dikenal, ada beberapa istilah marketing yang jarang diketahui banyak orang.
Melansir Xendit.co, berikut ini adalah beberapa istilah marketing yang perlu kita ketahui, namun jarang didengar banyak orang.
A/B Testing
A/B Testing adalah proses membandingkan dua variasi dari satu variabel untuk menentukan mana yang memiliki kinerja terbaik untuk membantu upaya pemasaran yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Proses ini kerap dilakukan dalam email marketing, seperti variasi pada subjek email atau copy yang digunakan; CTA/Call to action, misalnya pada variasi warna atau kata-kata yang digunakan; dan pada landing page, misalnya variasi konten yang ditampilkan.
Bounce rate
Pada dasarnya istilah ini berkenaan dengan kegagalan mencapai sasaran klik atau pengiriman email, sehingga menyebabkan masalah pada proses pemasaran. Angka bounce rate yang tinggi, biasanya menunjukkan tingkat konversi yang buruk bagi aktivitas pemasaran yang dilakukan.
Ada dua jenis bounce rate yang umum dikenal, yaitu website bounce rate dan email bounce rate.
Website bounce rate mengacu pada persentase orang yang mendarat di sebuah halaman di website Anda dan kemudian pergi tanpa mengklik apapun atau beralih ke halaman lain yang ada di situs Anda. Sedangkan email bounce rate, yakni kondisi ketika email dari Anda tidak dapat dikirimkan ke kotak masuk penerima.
Conversion Rate Optimization (CRO)
Ini adalah proses untuk meningkatkan konversi Anda dengan memanfaatkan teknik desain, prinsip optimasi utama, dan uji coba. Tujuannya, menciptakan pengalaman pengguna yang dapat mengubah pengunjung menjadi konsumen.
CRO bukan hanya dapat diterapkan di website atau landing page, tapi juga dapat diterapkan ke media sosial, CTA, dan bagian lain dari pemasaran Anda.
Key Performance Indicator (KPI)
Seperti cara perusahaan menilai kinerja para karyawannya. Para pemasar melihat KPI untuk mel=ngetahui seberapa jauh perkembangan untuk menuju tujuan perusahaan. Contoh KPI misalnya biaya yang diperlukan untuk mendapatkan konsumen, sumber traffic blog, dan tampilan home page website Anda.
Inbound marketing
Istilah ini berkaitan dengan kegiatan pemasaran untuk menarik perhatian konsumen, membuat perusahaan mudah ditemukan secara online, dan menarik pelanggan untuk mengunjungi website dengan memproduksi konten yang menarik dan bermanfaat.
Dengan memproduksi konten yang sesuai dengan minat konsumen, Anda secara alami akan menarik traffic yang kemudian dapat Anda konversi seiring berjalannya waktu.
Friction
Friction adalah apa pun yang membingungkan dan ada di website Anda, mengganggu, menyebabkan pengunjung tidak nyaman, dan membuat mereka meninggalkan website Anda. Misalnya, seperti faktor warna yang membuat mata tidak nyaman, terlalu banyak teks, navigasi website yang membingungkan, atau landing page yang terlalu menampilkan banyak form untuk diisi.
Lifecycle Stages
Istilah ini berkaitan dengan cara menggambarkan hubungan Anda dengan audiens, yang umumnya dibagi ke dalam tiga tahap: kesadaran, evaluasi, dan pembelian. Yang perlu diperhatikan dari masing-masing tahap ini adalah bahwa tidak semua konten yang dibuat akan sesuai, bergantung pada tahap mana audiens Anda berada.
Ini adalah lingkaran tertutup interaksi bisnis dan pelanggan yang membantu Anda mempertahankan pelanggan lebih lama karena mereka merasa terus-menerus-bahkan secara siklus-dihargai karena melakukannya.
Itu tadi beberapa istilah dalam marketing digital yang jarang diketahui banyak orang. Setelah mengetahui hal ini, maka diharapkan proses pemasaran yang dilakukan bisa semakin optimal, sehingga bisnis yang dilakukan terus berkembang.