BUSINESS

Dorong Gaya Hidup Minum Jamu, Acaraki Perkenalkan Varian Temu Rene

Jamu ternyata bisa diolah dengan teknik pembuatan kopi.

Dorong Gaya Hidup Minum Jamu, Acaraki Perkenalkan Varian Temu ReneGerai Acaraki di Kota Tua Jakarta. (dok. Acaraki)
07 June 2024

Jakarta, FORTUNE – Jenama minuman berbasis Jamu, Acaraki, memperkenalkan menu baru bertajuk ‘Temu Rene’. Menu baru ini menyasar segmen generasi muda sekaligus untuk memperkenalkan jamu herbal tradisional sebagai komponen penting Gaya Hidup kontemporer.

Senior Marketing Manager PT Acaraki Nusantara Persada, Nadya Eka Putri, mengatakan bahwa ‘Temu Rene’ merupakan perpaduan tanaman herbal Temu Mangga dengan perasan lemon dan madu. “Temu Mangga itu adalah keluarga tanaman Temulawak yang memiliki aroma khas serupa Mangga Kweni, meskipun tidak ada kaitan sama sekali dengan buah itu,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (5/6).

Bahan herbal yang juga dikenal sebagai Curcuma mangga rhizoma ini sudah lama dikenal sebagai jamu tradisional di kalangan masyarakat Jawa, dengan kandungan anti-inflamasi kuat yang berkhasiat untuk membantu mengurangi pradangan dalam tubuh, menyehatkan lambung, dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

“Temu Mangga bisa ditemui di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut di dataran tinggi hijau di kawasan Tawangmangu, Solo. Kami mendapatkannya dari kerja sama dengan RSUP Dr. Sardjito, yang memang membudidayakan dan meneliti tanaman herbal,” kata Nadya. “Sementara, Temu Rene sendiri punya arti ‘berkumpul di sini’ dan dibuat untuk memberikan kebahagiaan dan energi semangat.”

Potensi bisnis

Temu Rene dari Acaraki.
Temu Rene dari Acaraki. (dok. Acaraki)

 Acaraki merupakan minuman berbasis jamu yang masih berelasi dengan PT Sinde Budi Sentosa–yang jadi produsen minuman kaleng Acaraki Golden Sparkling. Sejak Juni 2018, Acaraki telah mendedikasikan diri untuk memperkenalkan kembali jamu, sebagai minuman kesehatan tradisional yang baik untuk dikonsumsi setiap hari, sejalan dengan misinya mempromosikan manfaat kesehatan dari Jamu sambil melestarikan warisan budaya Indonesia.

“Nama Acaraki terinspirasi oleh prasasti kuno Madhawapura yang merujuk pada ahli ramuan Jamu yang sudah dikenal di tengah peradaban para leluhur Bangsa Indonesia,” kata Nadya.

Pendiri Acaraki, Jony Yuwono, berharap Jamu bisa menjadi sebuah industri yang unggul di Indonesia. Apalagi, Indonesia sejak dulu sudah dikenal sebagai penghasil komoditas rempah atau tanaman herbal penting bagi masyarakat global, seperti jahe, kunyit, kencur, asem, sampai cengkeh ataupun pala.

“Saat ini, di Asia Tenggara, negara yang menguasai pasar tanaman herbal itu justru Thailand. Padahal, banyak jamu-jamu yang menggunakan bahan dasar tanaman herbal sebenarnya berasal dari Indonesia, misalnya Beras Kencur atau Kunyit Asem,” kata Nadya. “Tanaman herbal sebenarnya punya potensi yang besar sekali untuk dikembangkan.”

Dalam memperkenalkan produk-produk minuman jamunya, Acaraki telah hadir dengan beberapa gerainya yang berkonsep coffee bar terbuka di lima lokasi, yakni Kota Tua Jakarta, Mal AEON Tanjung Barat, Landmark Pluit, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dan Mal Grand Indonesia.

Adopsi teknik pengolahan kopi

Membuat jamu dengan teknik kopi V60.
Membuat jamu dengan teknik kopi V60. (Fortuneidn/Bayu Satito)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.