Inggris Siap Suntik Dana Rp22 Triliun ke Proyek MRT Jakarta
Untuk kembangkan koridor MRT dan proyek urban regeneration.
Jakarta, FORTUNE – Kerajaan Inggris siap mendukung pengembangan jaringan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dengan pendanaan yang mencapai 1,25 miliar poundsterling atau sekitar Rp22 triliun.
UK Prime Minister’s Trade Envoy to the Asean EC, Indonesia, Malaysia, and Philippines, Richard Graham MP, mengatakan bentuk pendanaan ini adalah pinjaman ekspor dari UK Export Finance. “Untuk pengembangan koridor MRT Jakarta, serta pengembangan proyek urban regeneration di Jakarta. Proyek ini akan membantu mengubah gaya (hidup) masyarakat kota Jakarta,” katanya seperti dikutip dari laman resmi MRT Jakarta, Senin (20/6).
Expression of Interest atau penyampaian minat dari UK Export Finance ini disampaikan Graham saat mengunjungi Kantor Pusat PT MRT Jakarta (Perseroda) di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungannya, Graham didampingi Country Director Department for International Trade, Oliver Richards; Country Manager Indonesia UK Export Finance, Richard Michael; dan Senior Trade Advisor for Infrastructure Sector, Efrizal Saputra.
Tindak lanjut pertemuan sebelumnya
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar, menyambut baik penyampaian minat dukungan pendanaan ini. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan yang sebelumnya dilakukan PT MRT Jakarta (Perseroda) ke London, pada Mei lalu.
" PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Crossrail International terkait peningkatan kapasitas termasuk struktur organisasi dan alternatif skema pendanaan untuk pengembangan jalur MRT Jakarta, strategi perencanaan dan penyampaian untuk fase lanjutan, dan strategi pembangunan koridor ekonomi, sosial, hijau berkelanjutan sepanjang jalur MRT Jakarta,” kata William.
Kerja sama lain dengan pihak asing
Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan industri kereta api Prancis, yaitu Alstom dan Thales. Kemitraan dengan Alstom terkait solusi sistem perkeretaapian yang mencakup skema pengadaan rolling stock, sinyal, infrastruktur, serta pelayanan. Sedangkan, dengan Thales berkenaan soal solusi teknologi integrasi sistem pertiketan.
William menjelaskan bahwa kerja sama dengan Prancis ini bisa menghadirkan masa depan transportasi di Indonesia. “Bahkan, lebih jauh lagi, upaya untuk menghadirkan wajah baru Jakarta sebagai masa depan pusat ekonomi baru dan terbarukan di Indonesia,” ujarnya.