Meski Sama-sama Berwirausaha, Ini Perbedaan Pedagang dan Pengusaha
Perbedaan utama pedagang dan pengusaha ada pada pola pikir.
Jakarta, FORTUNE – Setiap orang memiliki kesempatan membangun usaha atau bisnis sendiri. Meskipun sama-sama menjadi wirausahawan, rupanya ada hal yang membedakan pedagang dan pengusaha. Apakah itu?
KBBI mendefinisikan pedagang sebagai orang yang mencari nafkah dengan berdagang. Dengan demikian, seorang pedagang menjual suatu barang dengan menginginkan akan mendapatkan untung demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sementara, pengusaha adalah orang yang mengusahakan perdagangan, industri, dan sebagainya demi mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat untuk memastikan kesuksesan.
Untuk memahami lebih lanjut, mengutip finansialku.com, berikut ini adalah perbedaan antara pedagang dan pengusaha.
Cara mendapatkan uang
Bagi seorang pedagang, pencarian uang akan dilakukan setiap hari dalam siklus yang berulang. Sementara, pengusaha melakukan pencarian uang, sambil memikirkan solusi untuk membangun aset yang dimiliki, supaya bisnis bisa berjalan berkelanjutan.
Jadi, bisa dikatakan bahwa seorang pedagang hanya memikirkan bisnis sampai pada mendapatkan keuntungan semata, sedangkan pengusaha melakukannya lebih dari itu. Biasanya, pengusaha ingin uang yang menghampiri mereka dalam sebuah sistem yang berjalan baik. Dengan demikian, dalam mendapatkan uang, pedagang akan fokus pada omzet harian, sedangkan pengusaha pada pengelolaan aset.
Sistem kerja
Bagi seorang pedagang, sistem bekerja yang diterapkan biasanya akan dilakukan sendiri dengan penuh kerja keras. Pedagang akan mendominasi, mulai dari pembelian bahan baku, pembuatan, hingga penjualan. Bahkan, dalam pengelolaan keuangan, pedagang juga melakukannya langsung di bawah pengawasannya.
Sementara bagi pengusaha, fokusnya akan merujuk pada sistem yang dilakukan. Pengusaha tak melakukan bisnisnya sendiri, namun mengembangkan tim yang bekerja secara terkoordinir dalam sebuah sistem matang.
Dengan demikian, saat sudah berjalan sempurna, pengusaha hanya tinggal memantau saja, sementara semua tim sudah bekerja dalam sistem yang terencana baik.
Pengelolaan waktu
Karena melakukan semuanya sendiri, pedagang biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menjalankan bisnis. Bahkan, tak jarang pedagang lupa membangun relasi dengan pihak lain untuk mengembangkan bisnis.
Sedangkan pengusaha melakukan semuanya dalam sistem. Ada tim yang menjalankan pekerjaan, sehingga memungkinkan mereka tinggal memastikan semua berjalan baik. Oleh sebab itu, pengusaha memiliki banyak waktu untuk membangun relasi dan terus mengembangkan bisnisnya dengan berkolaborasi atau bekerja sama dengan berbagai pihak lain.
Perencanaan
Pola pikir adalah hal mendasar yang membedakan pengusaha dan seorang pedagang. Umumnya, pedagang tidak terlalu mementingkan perencanaan. Bagi pedagang, jika dagangannya laku mereka sudah sangat senang.
Sementara, pengusaha biasanya akan berpikir dalam cakupan jangka pendek sampai jangka panjang. Hal ini dikarenakan, bagi pengusaha, taka ada kata cukup, sebelum bisnis berkembang dan bisa menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Penilaian pada keuntungan
Seorang pedagang, biasanya mementingkan traffic transaksi dari selisih harga jual dan beli sehingga menghasilkan pendapatan harian atau omzet yang besar. Sedangkan, bagi pengusaha, keberlanjutan lebih penting, dengan membangun transaksi supaya bisa dilakukan dalam jangka panjang dan terus menerus.
Jadi, bagi pedagang, sangat penting untuk bisa menghasilkan keuntungan besar dan langsung bisa ia nikmati. Namun, bagi pengusaha, untung kecil tak masalah, selama menjamin bisnis bisa terus berjalan dan berkembang ke masa depan.