Jenama IOI Brewery Terima Kunjungan Program PKN Kemendikbudristek
IOI Brewery adalah jenama bir kriya lokal Bali.
Jakarta, FORTUNE – Jenama minuman fermentasi lokal Bali, Island of Imagination (IOI) Brewery, menerima Tur Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya Program Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Marketing & Relations IOI Brewery, Kis Uriel, mengatakan agenda pertemuan akan menambah pengetahuan kepada peserta tentang alam dan keragaman warisan budaya yang menjadi spirit dalam menciptakan produk minuman fermentasi otentik dari Indonesia.
“Juga untuk menunjukkan bagaimana sebuah usaha bisa selaras dengan masyarakat sekitar dan berkembang secara berkelanjutan,” ujar Kis kepada Fortune Indonesia di 17th Indonesia International Leading Hospitality, Food & Beverage Trade Exhibition, Rabu (26/7). “Ya temanya kira-kira bisnis lokal berkelanjutan.”
Dewan kurator PKN, memilih IOI Brewery sebagai salah satu jenama lokal dalam program ini, karena inisiatif pemberdayaan para petani buah salak di Desa Sibetan, Karangasem. “Masyarakat Desa Sibetan bekerja sama dengan IOI Brewery melalui koperasi untuk mengolah hasil kebun menjadi minuman fermentasi yang unik dan berkelas,” katanya.
Selain itu, pendekatan IOI Brewery terhadap alam dan kekayaan budaya Indonesia juga dipandang sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, berorientasi pada pemberdayaan masyarakat sekitar, serta penggunaan bahan baku lokal melalui kerja sama koperasi petani. "Kami juga punya program wisata edukasi tentang pembuatan bir bagi masyarakat umum. Ini bagian dari pariwisata yang juga jadi lapangan kerja buat masyarakat sekitar pabrik," ujar Kis.
Ragam rasa
Kis mengatakan bahwa IOI Brewery adalah sebuah jenama bir lokal Indonesia yang memanfaatkan berbagai hasil pertanian dan perkebunan di Bali, sebagai ciri khas yang dipadukan dengan berbagai bahan utama pembuatan bir–seperti air, jelai, malt, hops, dan ragi. “Kami menciptakan ragam rasa bir yang unik, seperti salak Sibetan, jeruk Limau, Sirsak, sampai kopi atau padi,” katanya.
Belum sampai beroperasi 2 tahun, IOI Brewery berhasil menghasilkan lebih dari 10 jenis bir yang didistribusikan secara nasional. Salah satu bir kriya unggulannya adalah ‘Salaca Wheatbeer’ yang memadukan citarasa buah Salak dengan Wheatbeer khas Jerman. Sementara, bir yang memadukan rasa manis beras Jatiluwih di beri nama ‘Padiluwih Lager’ dan berhasil meraih penghargaan Asia Beer Championship.
Kisah bir lokal
IOI Brewery didirikan oleh pasangan Pieter dan Laura Prinsloo. Keduanya merupakan penyuka minuman lokal dengan banyak pengalaman dalam pembuatan kopi artisan. Pada 2021, mereka memutuskan mengembangkan sebuah bir kriya yang baru, nikmat, dan asli Indonesia.
“Kami berkolaborasi dengan penikmat bir dan minuman di Asia. Kemudian berkeliling ke berbagai negara untuk mencari rasa unik dan teknik fermentasi dalam rangka memperkaya pengetahuan yang nantinya dipakai untuk meneliti dan mengembangkan resep bir khas Indonesia,” ujar Kis.
Pabrik IOI Brewery sendiri terletak di Tengah perkebunan salak Desa Sibetan dengan luas 300 meter persegi di lahan 1.500 meter persegi. Sementara IOI adalah adalah singkatan dari Island of Imagination yang muncul karena terinspirasi oleh Indonesia, sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau.