Sandiaga Uno Dukung Upaya Evermos Bantu Pengembangan Bisnis UMKM
Sektor kewirausahaan didorong jadi bagian ekonomi baru
Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Barekraf), Sandiaga S. Uno, mengapresiasi upaya platform social-commerce Evermos, memberikan solusi terhadap pengembangan usaha ratusan ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Evermos ini tepat dalam menyasar kontribusi sektor UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kita yang sudah 61 persen, tapi belum mampu meningkatkan kualitas daripada proses bisnisnya,” ujar Sandiaga dalam peluncuran logo baru Evermos secara daring, Selasa (15/3).
Sandi berharap, setiap UMKM yang sudah bergabung di ekosistem Evermos dapat berperan dalam Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan memasarkannya secara digital, demi terbukanya peluang ekonomi yang lebih besar.
“Presiden Joko Widodo, ingin mendorong sektor kewirausahaan sebagai bagian tatanan ekonomi baru pasca pandemi,” ucapnya.
Dukung reseller jualan tanpa modal dan stok
Sandi mengatakan, Evermos harus dapat menjadi solusi bagi UMKM, khusus bagi mereka yang baru memulai bisnisnya. Evermos harus jadi platform yang mendukung reseller dapat berjualan tanpa modal dan stok produk.
“Ini adalah cara berbisnis baru, di mana rantai pasok penting untuk kita amankan. Evermos saya harapkan juga berperan dalam Gerakan bangga buatan Indonesia, menjual dan memasarkan produk buatan Indonesia,” kata Sandi.
Bisnis inklusif
CEO sekaligus Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim menjelaskan, inklusivitas menjadi salah satu konsep utama yang diusung oleh Evermos. Hal ini berdampak pada individu maupun jenama yang ingin bergabung dengan platform tersebut tanpa batasan.
Evermos juga menjamin kerja sama bisnis akan dibangun secara gotong royong. Ia menyadari bahwa bisnis yang dijalankan oleh para reseller sangat bergantung pada kepercayaan konsumen.
“Evermos mencoba membuat bisnis yang halal dan amanah dari berbagai macam aspek,” ucapnya.
Sekilas perjalanan bisnis Evermos
Ghufron mengatakan bahwa banyak sekali individu di Indonesia yang masih belum sejahtera karena keterbatasan kesempatan dalam merintis usaha. Dalam situasi ini, Evermos yang didirikan pada akhir 2018 hadir sebagai platform berbasis teknologi yang memudahkan masyarakat berwirausaha, sekaligus memajukan jenama-jenama lokal Indonesia.
“Kami meluncurkan aplikasi baru di awal 2019, dan di tahun yang sama, Alhamdullilah, kami juga mendapatkan funding seri A, senilai Rp115 miliar. Dengan dana tersebut, membuat kami lebih fleksibel membuat teman-teman berkarya di Evermos, dan menghadirkan program serta inovasi kepada para reseller dan brand owner,” ujar Ghufron.
Evermos pun terus berkembang. Dengan agresif dan aktif mencari reseller, transaksi bulanan Evermos juga tumbuh signifikan. Bahkan, jumlah reseller aktif yang semula hanya sekitar 5.000, kini sudah mencapai kurang lebih 500.000 orang, dan membantu penjualan lebih dari 700 jenama lokal dengan sekitar 80.000 produk.
Sejalan dengan presidensi Indonesia di G20
Lebih jauh, kata Ghufron, Evermos bercita-cita mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat lewat sebuah teknologi yang humanis dan mampu mewujudkan ekonomi gotong royong di antara anggota ekosistem Evermos.
Hal ini sejalan dengan presidensi Indonesia di forum G20 yang banyak mengangkat isu yang relevan dengan Evermos, seperti transformasi digital, lapangan kerja baru, maupun pemberdayaan perempuan.
Ia mengatakan, diangkatnya isu transformasi digital dalam presidensi G20, semakin meyakinkan bahwa Evermos sudah berada di jalur yang tepat. “Di Indonesia, ada lebih dari 9 juta orang yang masih menganggur. Ini adalah masalah besar sekaligus potensi beramal sholeh yang sangat besar juga bagi Evermos untuk berdampak secara luar biasa,” ujar Ghufron.