Ditopang Bisnis Logistik, Pendapatan ASDP Naik 31% diSemester I 2023
Pengangkutan logistik jadi tumpuan utama bisnis ASDP.
Jakarta, FORTUNE – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat pendapatan pada semester I 2023 sebesar Rp699 miliar, tumbuh 31 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp534 miliar. Peningkatan ini terutama ditopang lini pengangkutan logistik.
"Jika melihat angka, tren pengangkutan logistik melalui ferry terus meningkat tiap tahunnya, dan ini yang menjadi tumpuan kelangsungan bisnis ASDP,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7).
Pada semester I 2023, ASDP sudah melayani sekitar 1,065 juta kendaraan logistik dari berbagai golongan, mulai IV B, V B, VI B, VII, VIII, dan IX. Adapun barang curah yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton dengan pendapatan mencapai Rp7,6 miliar.
Angkutan logistik
Ira mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19, pemerintah sangat mendukung aktivitas sektor logistik, melalui penyeberangan, dan tidak ada pembatasan bagi angkutan barang, demi menyokong stabilitas bahan pokok di seluruh daerah.
Padahal, pada masa tersebut, tren penumpang maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry turun cukup drastis seiring pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga layanan bagi penumpang sempat ditutup.
“Sektor logistik masih beroperasi normal, sehingga ASDP tetap melayani secara penuh truk logistik yang membawa barang kebutuhan untuk tetap menjaga pasokan di daerah tetap stabil,” kata Ira.
Peningkatan pelayanan
Hingga akhir tahun ASDP menargetkan total pendapatan Rp5,6 triliun dengan laba bersih Rp700 miliar. Sementara, target penumpang selama 2023 diharapkan mencapai 9,9 juta orang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 6,5 juta unit, kendaraan roda empat 6,6 unit, dan total barang yang diangkut bisa mencapai 1,9 juta ton.
Untuk mencapai target ini, maka ASDP terus melakukan efisiensi dengan memprioritaskan program yang lebih mendatangkan keuntungan–terutama di sektor logistik.
Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan, ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyebrangan, lewat online ticketing Ferizy, yang sudah diberlakukan di empat pelabuhan utama, yaitu Merak, Bakauheuni, Ketapang, dan Gilimanuk. Pembayaran cashless pun sudah diterapkan pada lebih dari 25 pelabuhan ASDP.