PLN dan ION Mobility Kerja Sama Pengadaan 100 Unit SPLU Motor Listrik
Kerja sama SPLU jadi pendorong kuat ekosistem motor listrik.
Jakarta, FORTUNE – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggandeng produsen motor listrik pintar asal Singapura, ION Mobility, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengadaan infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), pada Rabu (2/11).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa SPLU yang akan disediakan bakal mendukng ekosistem kendaraan listrik, khususnya motor sebagaimana program pemerintah.
“Kami berharap dapat terus memahami kebutuhan pengguna kendaraan listrik (EV) di Indonesia, meningkatkan kemudahan pemakaian, dan keandalan dari teknologi pengisian daya EV, termasuk dalam membuat biayanya semakin efisien,” katanya dalam acara tersebut.
Menuurtnya, PLN akan terus bekerja dan menjalin kemitraan dengan para pemain di industri (kendaraan listrik), seperti ION Mobility. Pada tahap awal, komitmen ini akan menghadirkan 100 unit SPLU di DKI Jakarta, dilanjutkan kota lain di Indonesia.
Terobosan ini akan memudahkan pengguna sepeda motor listrik untuk mencari dan menggunakan lebih dari 2.900 SPLU di DKI Jakarta, dan lebih dari 6.500 SPLU di seluruh Indonesia.
Dukungan PLN
Darmawan mengatakan bahwa ION Mobility yang siap memproduksi sepeda motor listrik M1-S pada 2023 akan menjadi agen pasar bagi PLN. “Karena motor listrik akan mengonsumsi lebih banyak lagi listrik (yang disediakan PLN). Oleh karenanya, PLN siap membantu ION Mobility, begitu juga sebaliknya,” katanya.
Kerja sama ini akan semakin bernilai tambah karena ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diperkirakan akan terus bertumbuh di masa depan. “Apalagi, konsumsi minyak (BBM) di Indonesia harus segera dibatasi, kalau tidak, kita akan terus mengimpor minyak dan dapat mengganggu ekonomi nasional di masa depan,” katanya.
Darmawan menyadari bahwa penjualan motor listrik dari ION Mobility akan meningkatkan penjualan listrik yang jadi produk utama PLN. “Kami akan memastikan secara optimal, penjualan motor ION Mobility bisa berhasil di Indonesia,” katanya.
Potensi pasar yang besar
ION M1-S memiliki potensi pasar, salah satunya melalui aplikasi PLN yang sudah diunduh sebanyak 31 juta kali oleh seluruh pengguna layanan PLN. “Kami meyakinkan ION Mobility, bahwa produk motor listrik M1-S akan kami pasarkan melalui aplikasi ini, terutama di tengah pasar PLN yang sangat besar,” ucapnya.
Hingga kini, PLN telah memiliki 83 juta pelanggan di antara 270 juta penduduk Indonesia yang berpotensi jadi pasar utama bagi ION Mobility. “Diharapkan, ION Mobility bisa jadi salah satu pemain besar di industri motor listrik tanah air,” katanya.
Optimalisasi ekosistem kendaraan listrik
Sementara itu, Founder dan CEO ION Mobility, James Chan, mengungkapkan bahwa dengan SPLU yang disediakan, nantinya dapat mengoptimalkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. “Para pengguna motor EV dapat mencapai jarak berkendara hingga 100 km hanya dengan mengisi daya selama 15 menit,” katanya.
James yakin bahwa infrastruktur yang dibangun dalam kerja sama saling menguntungkan ini akan semakin ideal untuk mendorong transisi menuju penggunaan motor listrik. Hal ini bahkan mencakup jaringan stasiun pengisian daya cepat, alat pengisi caya cepat di rumah, dan stasiun penukaran baterai yang didukung oleh jaringan PLN.
Motor listrik ION M1-S
ION Mobility juga memperkenalkan produk motor listrik perdananya, yakni M1-S. Sepeda motor bertenaga listrik ini dirancang dengan desain futuristik dengan tetap mengedepankan fitur fungsional.
Motor listrik yang menjadi dapur pacu M1-S berkapasitas 5 kW dengan tenaga puncak 12,5 kW, sehingga mampu memberi akselerasi hingga 50 km/jam dalam 3,7 detik. Bahkan, sepeda motor seukuran 250cc dengan harga bersaing ini mampu mencapai kecepatan maksimal sebesar 105 km/jam.
Perusahaan melakukan pendakatan yang tidak biasa dalam pemasaran produk ini di Indonesia. Pada tahap awal ini, perseroan akan mengutamakan strategi ‘dari mulut ke mulut’ untuk bisa meraih hati para pengguna motor listrik di Indonesia.
"Salah satu programnya adalah ION Apex Club yang tak hanya jadi bagian komitmen purna jual bagi pelanggan, namun juga platform untuk menjangkau calon pengguna yang masih ragu beralih dari motor bensin ke motor listrik,” kata James Chan.
Dalam pabrik yang akan dibangun di Karawang, Jawa Barat, ION Mobility bakal menanam investasi sekitar US$8 juta, dan masih ada sekitar US$20 juta lebih yang akan menyusul pada tahap selanjutnya. “Paling tidak, kami akan mulai produksi di awal tahun depan dan sekitar kuartal keempat 2023 sudah bisa menjual sekitar 1.000 unit,” kata James.