BUSINESS

Tanaman Porang: Ciri, Kandungan, Manfaat, dan Budidayanya

Presiden jadikan tanaman Porang sebagai komoditas ekspor.

Tanaman Porang: Ciri, Kandungan, Manfaat, dan BudidayanyaANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa
23 November 2022

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Madiun, Jawa Timur pernah mengungkap potensi porang, tanaman pangan pengganti beras. Tanaman ini juga berpotensi diekspor dengan nilai tinggi. Apa yang dimaksud tanaman Porang?

Menukil situs Kementerian Pertanian, tanaman Porang atau dalam bahasa latin disebut iles-iles adalah jenis umbi-umbian yang umum tumbuh di negara tropis seperti Indonesia. Tanaman Porang berasal dari spesies Amorphophallus muelleri dan memiliki nama ilmiah Amorphophallus oncophyllus. Konon, tanaman ini sudah ada sejak masa penjajahan Jepang dan sering digunakan untuk kepentingan industri dan konsumsi.

Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain, hingga keteduhan 60 persen. Untuk bibitnya, biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.

Porang memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi. Budidaya porang yang dilakukan Desa Kepel sejak 2017, mulai memperlihatkan hasil pada tahun 2019. Desa tersebut berhasil meraup Rp3 miliar dari hasil ekspor Porang ke sejumlah negara, seperti Jepang dan Cina.

Tak heran, Presiden pun menyatakan bahwa Porang adalah salah satu komoditas ekspor bernilai tinggi dari Indonesia. Setidaknya,ada sekitar 254 ton porang diekspor pada 2018 senilai Rp11,31 miliar.

Ciri-ciri

Shutterstock/Susilo Prambanan

Sepintas, tanaman Porang mirip dengan jenis lain yang masih berasal dari satu marga Amorphophallus, seperti suweg atau walur.  Berikut ini ciri-ciri utama Porang dibandingkan umbi-umbian sejenis:

  1. Memiliki ukuran daun yang lebar, ujung daun runcing dan berwarna hijau muda.
  2. Permukaan pada kulit batang halus, berwarna belang-belang hijau dan putih.
  3. Pada permukaan umbi tidak ada bintil, umbi berserat halus, dan berwarna kekuningan.
  4. Pada setiap pertemuan cabang dan ketiak daun terdapat bubil atau katak. Umbi tidak dapat dikonsumsi langsung dan harus melalui proses pengolahan.

Kandungan Porang

Kementan tinjau industri pengolahan Porang.
Kementan tinjau industri pengolahan Porang. (dok. Kementan)

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.