Makin Ekspansif, Intiland Kembangkan Batang Industrial Park
Batang Industrial Park dibangun dalam prinsip keberlanjutan.
Jakarta, FORTUNE – Emiten pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berkekspansi dengan mengembangkan kawasan industri terpadu Batang Industrial Park (BIP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Tbk,Permadi Indra Yoga mengatakan, pengembangan BIP adalah bagian dari strategi pertumbuhan usaha dalam penguatan portofolio dan kinerja usaha. Proyek tersebut juga menjadi upaya mengantisipasi tpertumbuhan kebutuhan lahan industri di masa depan.
“Pengembangan BIP punya nilai stategis bagi pertumbuhan usaha Intiland secara jangka panjang serta menjadi wujud komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi, masuknya investasi dari luar negeri, dan terciptanya lapangan kerja baru,” ujar Yoga dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (9/6).
Pengembangan kawasan industri merupakan salah satu dari empat segmen usaha utama Intiland. Sedangkan, BIP menjadi proyek kawasan industri kedua yang dimiliki Intiland, setelah Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur.
Lokasi strategis yang mendukung
Yoga mengatakan, BIP berada pada lokasi yang sangat strategis dengan didukung berbagai jalur transportasi memadai, baik dari Jakarta, Semarang, maupun Surabaya. Kawasan industri ini juga ditunjang sejumlah infrastruktur publik maupun logistik seperti Bandara Ahmad Yani Semarang, Pelabuhan Tanjung Mas, maupun Bandara Internasional Kertajati.
“Batang menjadi kawasan favorit bagi pengembangan lahan industri. Selain ditunjang infrastruktur transportasi yang sangat baik, Batang punya sejumlah nilai tambah lain, seperti biaya tenaga kerja yang kompetitif, ketersediaan lahan yang mencukupi, serta potensi pengembangan secara jangka panjang,” kata Yoga.
Berbeda dengan pengembangan kawasan industri lain di Batang, kata Yoga, kondisi geografis BIP cukup unik karena berada di wilayah yang konturnya perbukitan. Menurutnya, kondisi ini mengurangi risiko terjadinya banjir serta menjamin pasokan air dan udara bersih.
BIP dibangun dengan prinsip keberlanjutan
Menurut Yoga, pengembangan kawasan BIP sangat menganut prinsip-prinsip keberlanjutan dalam desain dan pengoperasian. Intiland berupaya mematuhi kaidah-kaidah bangunan hijau, proses industri bersih, dan sistem pengelolaan air yang ketat untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan masyarakat sekitar.
Pengembangan BIP nantinya terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektare dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektare.
Selain dipersiapkan untuk memenuhi industri ringan hingga menengah secara ideal, kawasan ini nantinya juga akan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dan layanan pendukung utama pabrik-pabrik yang beroperasi di BIP.
Fasilitas itu di antaranya perumahan dan area komersial, pasokan listrik yang stabil, jaringan telekomunikasi dan internet, pusat pengolahan limbah terpadu, pasokan air yang baik, hingga sistem keamanan terpadu, serta klinik kesehatan.
Kepercayaan sejumlah perusahaan multinasional
Yoga mengatakan, Intiland mendapatkan kepercayaan sejumlah perusahaan multinasional dan nasional yang membangun pabrik baru di kawasan BIP. Investor pertama BIP adalah perusahaan multinasional PT Nestle Indonesia yang menempati lahan seluas 20 hektare dan telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik sejak Mei 2021.
Selain itu, sudah ada tiga perusahaan lain yang menjalin kerja sama membangun pabrik baru di kawasan BIP. Ketiga perusahaan tersebut bergerak di bidang pengemasan dan welding electrodes.
Dengan pencapaian ini, Intiland pun optimistik pada keputusan untuk ekspansi kawasan industri sebagai langkah strategis dan tepat. Sejak beberapa tahun, pengembangan kawasan industri memang mampu menopang pertumbuhan usaha jangka panjang Intiland secara berkelanjutan.