Wapres Bicara Penguatan Akses Pasar dan Teknologi Pembantu UMKM
Kedua faktor ini adalah tuas bagi UMKM untuk naik kelas.
Jakarta, FORTUNE – Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin menyampaikan akses pasar dan akselerasi teknologi perlu didorong untuk mewujudkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mumpuni. Dengan begitu, perekonomian Indonesia mampu bergerak secara berkelanjutan.
“Dalam berbagai kesempatan, saya sampaikan bahwa perluasan akses pasar dan akselerasi inovasi di bidang teknologi dan digital harus terus diperkuat, karena keduanya adalah tuas bagi UMKM agar naik kelas, tidak terkena ‘penyakit stunting’,” ujar Wapres saat membuka acara Karya Kreatif Indonesia 2022, secara daring, Jumat (17/5).
Selain itu, peran perempuan dan kaum muda dalam berkarya juga perlu ditingkatkan melalui UMKM, sehingga UMKM dapat jadi penopang generasi bangsa di masa depan. Tak ketinggalan, dukungan esensial untuk merealisasikan UMKM bersertifikat halal juga penting untuk kemudahan ekspor, terutama ke negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.
Dukungan pemerintah lewat belanja barang dan jasa
Pemerintah berkomitmen mendukung UMKM, salah satunya melalui pengalokasian belanja barang dan jasa pemerintah sebanyak 40 persen produk UMKM. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 12/2021 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Saya berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk lebih adaptif, kreatif, dan inovatif dalam menciptakan produk-produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar,” kata Ma’ruf Amin.
Kemudian, melalui penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia 2022 ini, diharapkan UMKM dapat semakin termotivasi secara kontinu untuk menghasilkan terobosan peningkatan kualitas produk-produknya. Hal ini dilakukan agar kebutuhan pasar terpenuhi, sekaligus dapat menyesuaikan perkembangan selera konsumen yang berorientasi ekspor.
Peluncuran Gernas BBI
Terkait dengan upaya pengalokasian barang dan jasa melalui produk-produk UMKM, pemerintah juga meluncurkan Gerakan nasionak Bangga Buatan Indonesia 9Gernas BBI), yang juga mencakup penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Ma’ruf Amin mengatakan, Gernas BBI adalah bagian dari upaya mengangkat produk dalam negeri lewat koherensi industri dari hulu hingga hilir. “Saya berharap Gerakan serupa semakin meluas ke berbagai wilayah Indonesia, sehingga tidak hanya menjadi simbol kebangkitan produk domestic, tapi juga kendaraan menuju kemandirian ekonomi nasional,” ujarnya.
Sinergi dan kolaborasi dengan BI
Pada kesempatan yang sama, Ma’ruf Amin juga mengapresiasi upaya Bank Indonesia (BI) dalam mengembangkan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan perluasan akses pembiayaan.
“Ke depan, saya minta agar sinergi dan kolaborasi yang baik antara BI dan Kementerian/Lembaga (K/L), asosiasi dan komunitas, dalam upaya pengembangan UMKM di Indonesia, dapat terus terjaga, bahkan menjangkau berbagai pihak lain,” kata Wapres.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi berbagi pihak dapat meningkatkan permintaan terhadap produk UMKM sekaligus mengembangkan UMKM dan industri kreatif yang berdaya saing. “Saya yakin, produk dalam negeri, terutama produk UMKM, mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mengalahkan konsumsi produk impor,” tutur Wapres Ma’ruf.