BUSINESS

Eksperimen 4 Hari Kerja Seminggu Menaikkan Produktivitas Kerja

Meningkatkan kesehatan pekerja dan mengurangi turnover.

Eksperimen 4 Hari Kerja Seminggu Menaikkan Produktivitas KerjaIlustrasi Work from home/Dok. pexerls.com/Andrea Piacquadio
15 July 2024

Jakarta, FORTUNE - Suka atau tidak, salah satu tren terbesar di dunia kerja saat ini adalah implementasi empat hari kerja seminggu. Meskipun uji coba global terhadap model kerja ini menunjukkan sejumlah keberhasilan, sebagian besar pemberi kerja tetap skeptis. Namun, sebuah uji coba empat hari kerja seminggu yang berlangsung lebih dari setahun di Inggris berhasil mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan kesehatan mental serta fisik pekerja.

Uji coba selama 15 bulan di Inggris ini memberikan dorongan besar bagi pendukung jadwal alternatif, dengan hasil penelitian menunjukkan penurunan turnover dan peningkatan kesehatan pekerja. Melansir Fortune.com, Senin (15/7), eksperimen ini diperkenalkan oleh Dewan Distrik South Cambridgeshire di tenggara Inggris, bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Cambridge dan Salford. Secara keseluruhan, ada 697 pekerja terlibat dalam uji coba ini.

Para peneliti menilai 24 kategori berbeda untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan proyek ini. Hampir di setiap kategori, minggu kerja yang lebih pendek menghasilkan peningkatan signifikan. Tingkat turnover staf turun 39% selama periode Januari 2023 hingga Maret 2024. Selain itu, terdapat peningkatan sebesar 53 persen dalam jumlah aplikasi untuk posisi yang terbuka.

Komitmen Karyawan terhadap pekerjaan, motivasi, serta kesehatan mental dan fisik semuanya menunjukkan peningkatan signifikan. Uji coba ini juga menghemat lebih dari US$475,000 bagi dewan selama program berlangsung dan pekerja menjadi lebih terlibat.

"Beberapa manajer menemukan bahwa proses merancang dan menjalankan uji coba minggu kerja empat hari telah bertindak sebagai katalisator untuk kreativitas, transformasi, dan inovasi lebih lanjut," demikian isi laporan tersebut.

Tak hanya itu, uji coba ini telah meningkatkan efisiensi praktik kerja dalam tim, menggunakan alat komunikasi dengan cara yang berbeda, dan karyawan merasa dihargai, serta menemukan kepercayaan diri yang meningkat.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.