BUSINESS

Memaknai Hari Susu Sedunia, Sarihusada Perkuat Riset Produk

Kolaborasi riset di Danone Nutricia Research–Sarihusada R&I.

Memaknai Hari Susu Sedunia, Sarihusada Perkuat Riset ProdukFasilitas produksi Sarihusada/Dok. Sarihuda
03 June 2024

Jakarta, FORTUNE - Dalam memperingati World Milk Day atau Hari Susu Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Juni, Sarihusada, melalui produknya SGM konsisten mendukung nutrisi optimal dan berkomitmen memberikan kontribusi nyata untuk Tanah Air. VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia berhak memperoleh asupan gizi seimbang melalui makanan dan minuman bergizi, termasuk susu.

Menurutnya, masyarakat Indonesia berhak memperoleh asupan gizi seimbang melalui makanan dan minuman bergizi, tak terkecuali susu. “Sejak 1954, Sarihusada berkomitmen menyediakan produk-produk berkualitas yang didukung oleh keahlian sains dan teknologi bertaraf internasional, serta dibuat di Indonesia dengan standar kualitas tinggi. Kami sebagai pelopor nutrisi anak terus berkomitmen untuk memberikan nutrisi terbaik untuk hadirkan anak generasi maju,” ujar Vera.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), produk susu merupakan makanan yang mudah diakses, terjangkau, dan padat nutrisi. Tak heran, produk susu telah menjadi bagian penting dari pola makan seimbang di seluruh dunia. Sebagai gambaran, di Indonesia pada 2022 dari total kebutuhan susu segar dalam negeri (SSDN) Industri Pengolahan Susu domestik yang mencapai 3,98 juta ton, hanya sekitar 0,84 juta ton atau 21 persen saja yang bisa diproduksi di Tanah Air. Sisanya sekitar 3,23 juta ton atau 79 persennya harus mengandalkan impor.

Pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Sri Anna Marliyati, mengatakan persoalan tersebut membuat Indonesia mengalami beberapa masalah gizi, seperti kurangnya zat besi yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting dan dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak anak.

"Faktanya, 1 dari 3 anak Indonesia berisiko terganggu pertumbuhannya karena kekurangan zat besi. Salah satu upaya untuk pencegahan kurangnya zat besi pada anak adalah memastikan asupan zat besinya tercukupi, terutama dari pangan hewani. Pangan hewani mengandung zat besi yang lebih mudah diserap daripada pangan nabati," ujarnya. Dia menambahkan, produk susu juga harus mengandung protein, kalsium, dan zat besi tinggi, vitamin C, serta asam lemak, Omega 3 (DHA), serta vitamin dan mineral lainnya.

Fasilitas riset terpadu di pabrik

Ilustrasi Pabrik Sarihusada/Dok. Sarihusada

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.