Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Disokong Produksi, Laba Paruh I-2025 Emiten Sawit TP Rachmat Naik 75%

TP Rachmat, Pendiri Triputra Group. (Dok. Situs ESSA)

Jakarta, FORTUNE - Emiten perkebunan sawit afiliasi TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), meraih laba bersih senilai Rp1,69 triliun pada paruh I 2025, melonjak 75,31 persen (YoY) dari Rp966,35 miliar pada periode serupa di 2024.

Pertumbuhan laba bersih itu dibarengi dengan pendapatan bersih perseroan yang meningkat hampir 35,12 persen (YoY) dari hampir Rp4,08 triliun menjadi Rp5,5 triliun pada periode tersebut.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan pada akhir Juni 2025, pendapatan perseroan datang dari kontrak dengan pelanggan tercatat, yang mencakup 2 segmen, yakni: penjualan produk kelapa sawit dan turunannya serta produk karet dan turnannya.

Segmen produk kelapa sawit dan turunannya membukukan pendapatan senilai Rp5,49 triliun pada 6 bulan pertama 2025. Angka itu bertumbuh 35,31 persen (YoY) dari Rp4,06 triliun pada periode serupa pada 2024.

Di sisi lain, pendapatan segmen produk karet dan turunannya melemah 15,73 persen (YoY) dari Rp15,56 miliar menjadi Rp13,11 miliar.

Jika ditinjau lebih lanjut, pembeli kelapa sawit produksi TAPG terbesar pada semester I 2025, terdiri dari:

  • PT Sinar Alam Permai: Rp1,45 triliun.

  • PT Kutai Refinery Nusantara: Rp1,21 triliun.

  • PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk: Rp582,33 miliar.

  • PT LDC East Indonesia: Rp563,69 miliar.

Katalis pertumbuhan kinerja keuangan TAPG lainnya adalah kenaikan produksi sebesar 17 persen (YoY) menjadi 815.000 ton pada kuartal II 2025. Hasilnya, volume penjualan CPO, inti buah sawit, dan minyak inti buah sawit naik masing-masing sebesar 13 persen, 9 persen, dan 20 persen. Rata-rata harga jualnya pun masih relatif berada di level yang tinggi.

Manajemen memperkirakan kuartal III 2025 akan menjadi musim puncak produksi. Namun, pertumbuhan yang signifikan diproyeksi akan bergeser dari kuartal II ke September atau Oktober.

"Indonesia mungkin masih akan menghadapi dampak kecil dari El Nino 2023, sehingga hasil kuartal III secara keseluruhan kemungkinan hanya akan sedikit lebih tinggi dari kuartal II," demikian dikutip dari investor newsletter TAPG pada 19 Juli 2025.

Saham TAPG melemah 0,37 persen ke harga Rp1.345 pada Senin (28/7) pukul 14.15 WIB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us