Dukung Transisi Energi Bersih, PGEO Mulai Eksplorasi PLTP Gunung Tiga

- PGEO mulai eksplorasi PLTP Gunung Tiga di Lampung dengan kapasitas 55 MW.
- Eksplorasi ini mendukung target peningkatan kapasitas panas bumi nasional hingga 5,2 GW pada periode 2025-2034.
- PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang dengan total 672,5 MW dari enam wilayah operasi dan menargetkan peningkatan kapasitas menjadi 1 GW dalam dua tahun mendatang.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memulai proses eksplorasi pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga di Lampung berkapasitas 55 megawatt (MW).
Lokasi eksplorasi ini dinilai strategis karena prospek panas bumi yang berada dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Waypanas terletak di sebelah selatan area eksisting Ulubelu, memiliki karakteristik panas bumi yang menjanjikan dan sangat strategis untuk pengembangan pembangkit panas bumi.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi menyampaikan eksplorasi bertujuan untuk mengonfirmasi potensi cadangan energi panas bumi yang diharapkan bisa menjadi sumber energi bersih berbasis lokal (indigenous energy).
"Keunggulan utama panas bumi terletak pada sifatnya yang andal dan stabil karena tidak bergantung pada kondisi cuaca seperti sinar matahari atau angin,"kata dia dalam keterangan resmi," Senin, (30/6).
Eksplorasi dilakukan secara bertahap melalui tiga sumur, dengan menerapkan standar keselamatan yang ketat, perlindungan lingkungan, serta pengelolaan risiko yang menyeluruh. Seluruh aktivitas telah melalui kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan setiap tahap akan diawasi ketat guna untuk meminimalkan dampak terhadap ekosistem sekitar.
Dukung Peningkatan Kapasitas Panas Bumi Nasional
Proyek ini menjadi salah satu langkah mendukung pencapaian target peningkatan kapasitas panas bumi nasional hingga 5,2 gigawatt (GW) pada periode 2025-2034, dan disebut-sebut bakal mendorong pertumbuhan industri lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40 persen, serta menyerap lebih dari 9.500 tenaga kerja secara nasional.
Investasi yang digelontorkan untuk fase eksplorasi proyek ini senilai US$36,62 juta. Pembangunan infrastruktur dimulai sejak April 2025, dan pengeboran sumur eksplorasi pertama direncanakan berlangsung pada Agustus 2025.
PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang dengan total 672,5 MW dari enam wilayah operasi. Perusahaan menargetkan peningkatan kapasitas menjadi 1 GW dalam dua tahun mendatang, dan mencapai 1,7 GW pada 2034. Selain pengoperasian Lumut
Balai Unit 2, PGE juga tengah mengembangkan sejumlah proyek strategis seperti PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta beberapa proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
PGE juga mengidentifikasi potensi sumber daya panas bumi sebesar 3 GW dari 10 WKP yang dikelola secara mandiri, mempertegas komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan energi nasional.