Layanan Pay Later Tumbuh, Atome Perluas Ekosistem dan Merchant di 2023
Per kuartal I, Atome menambah 135 merchant baru.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan pembiayaan berbasis teknologi dan penyedia layanan belanja sekarang bayar nanti (pay later), Atome bakal memperluas penetrasi bisnisnya ke lebih banyak sektor seperti otomotif, olahraga, home appliance, dan juga sektor lainnya tahun ini.
Sejak diluncurkan pada pertengahan 2020, hingga akhir 2022 Atome mencatat sedikitnya 700 merchant telah bergabung dalam ekosistem perusahaan dan lebih dari 10.000 toko offline yang bekerja sama yang tersebar di seluruh Indonesia.
Akuisisi merchant Atome berkembang cukup masif melihat sektor pay later di Indonesia akan terus tumbuh stabil, sebagaimana laporan Business Wire pertumbuhan tahunannya diprediksi sebesar 44,4 persen pada 2022-2028.
General Manager Atome,Rizki Fadhilla menambahkan, peminat layanan pay later di Indonesia diperkirakan masih cukup besar, di mana layanan ini mampu memberikan akses kredit dengan mudah dan fleksibel dengan proses pengajuan secara digital.
Berbeda dengan layanan pay later sejenis, menurutnya Atome bermain di medan tempur atau battle ground berbeda. "Kalau kompetitor banyak bermain di online, kami paling besar di ritel fashion dan beauty yang kebanyakan gerainya ada di mal, dan bermain di offline itu tidak mudah," katanya di Jakarta, Selasa (4/4).
Saat ini, sekitar 60 persen merchant yang bekerjasama dengan Atome berasal dari sektor fesyen dan beauty seperti ZARA, H&M, Nike, Sephora, Sociolla, Laneige, Zalora, iStyle.id dan lainnya. Sisanya, sektor life style dan elektronik.
“Hingga kuartal I 2023, kami mencatat penambahan sekitar 135 merchant baru bergabung dengan lebih dari 600 outlet bekerja sama dengan layanan pay later dari Atome. Peningkatan angka ini datang dari merchant baru di sektor otomotif, olahraga dan home appliance," ujarnya.
Layanan Atome menurutnya juga mulai merambah dan bekerja sama dengan bisnis-bisnis UMKM di kota-kota luar Jawa, sambil terus meningkatkan edukasi kepada pengguna tentang layanan ini.
Bisnis gaya hidup
Sektor pay later beberapa tahun terakhir semakin diminati masyarakat seiring kebutuhan pengalaman belanja yang lebih terintegrasi dengan tingkat kenyamanan dan personalisasi yang lebih tinggi.
Pertumbuhan bisnis ini pun tidak terlepas dari kondisi dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif, sebagaimana riset dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) di tahun 2022.
"Kami merujuk pada data riset CELIOS di tahun lalu yang menyebutkan jika konsumsi rumah tangga di Indonesia masih besar atau mencapai 57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), oleh karena itu metode pay later masih akan menarik perhatian masyarakat Indonesia. Disinilah Atome hadir menjawab kebutuhan masyarakat dari semua sektor," ujar Rizki.
Penetrasi bisnis Atome juga didukung oleh besarnya minat para merchant yang bergabung dalam ekosistem Atome. Data terbaru dari Deloitte menunjukkan, banyak peritel atau merchant mulai menggandeng sejumlah pemain pay later untuk meningkatkan bisnis perusahaan dan memberi kemudahan transaksi belanja bagi konsumennya.
Sebagai penyedia layanan pay later, Atome ingin menjangkau lebih banyak pengguna dan merchant, sekaligus memastikan masyarakat dapat menikmati sejumlah kemudahan terutama dalam mengatur keuangan saat transaksi belanja menggunakan Atome.
"Ini juga menjadi langkah kami dalam memperluas dan meningkatkan angka literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat,”ujarnya.