Perkuat Bisnis Logistik, Anak Usaha ASSA Kantongi Pinjaman Rp 150 M
Dana dipakai untuk membeli mobil dan truk bisnis mid-mile.
Jakarta, FORTUNE– Emiten penyedia logistik end-to-end PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), melalui anak usahanya PT Adi Sarana Transportasi memperoleh fasilitas kredit investasi senilai Rp 150 miliar dari PT Bank Mestika Dharma Tbk. Nota kesepahaman (MoU) terkait pemberian kredit telah diteken pada 10 November lalu.
Direktur ASSA, Suyanto Tjoeng, mengatakan diperolehnya fasilitas kredit investasi ini menunjukkan perseroan memiliki kapasitas dan kualitas bisnis yang kredibel di mata perbankan.
"Dengan menggunakan fasilitas kredit investasi ini, kami berharap akan bisa semakin memperkuat bisnis mid-mile logistic ASSA,” katamya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/11).
Dana dari fasilitas pinjaman ini akan disuntikkan kepada PT Adi Sarana Transportasi sebagai perusahaan jasa pengiriman barang (logistics transporter) yang juga bagian dari ekosistem ASSA Group dengan nama brand "CargoShare Logistics".
Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian kendaraan armada angkutan guna memperkuat bisnis mid-mile logistic ASSA. Saat ini CargoShare Logistics memiliki armada
truk jenis light dan medium truck dengan total sekitar 2.000 unit. CargoShare Logistics akan menyediakan layanan end-to-end logistik seperti transportasi mid-mile, last-mile (Anteraja), manajemen gudang dan logistik rantai dingin (coldspace).
Peluang bisnis logistik
Menurut Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang diterbitkan Bank Dunia, di antara 139 negara yang terdaftar, industri logistik Indonesia menempati peringkat 61. Capaian ini turun 15 peringkat dibandingkan posisi 2018.
Kinerja layanan logistik di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
Padahal, Riset Ken Research memperkirakan nilai pasar logistik di Indonesia tahun ini mencapai US$ 278,4 miliar atau setara Rp 4,37 kuadriliun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pendapatan domestik bruto (PDB) dari sektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan terus terus bertumbuh sejak 2020, hingga menyentuh Rp 208,5 triliun pada 2022.
Berdasarkan data tersebut, ASSA melihat bahwa industri logistik di Tanah Air masih memiliki ruang yang sangat besar untuk bertumbuh. Untuk merebut potensi pertumbuhan yang sangat besar tersebut, ASSA akan memperkuat proses transformasi bisnis sebagai penyedia logistik end-to-end (dari first, mid hingga last mile) yang sedang dijalankan melalui ASSA Logistics dan layanan express courier (last mile delivery) berbasis teknologi dengan brand Anteraja.
“Melihat potensi bisnis logistik yang sangat besar tersebut, kami optimis pembelian armada angkutan yang baru ini akan semakin memperkuat kemampuan CargoShare Logistics dalam merebut pangsa pasar,” kata Suyanto Tjoeng.