Induk Holding Pangan Targetkan Pendapatan Rp17 Triliun pada 2023
Target ini telah disepakati dalam RUPS pengesahan RKAP 2023.
Jakarta, FORTUNE - PT RNI (Persero) atau Induk Holding Pangan ID FOOD menargetkan pendapatan Rp17 triliun pada tahun ini, naik 8 persen dari realisasi pendapatan 2022 yang mencapai Rp16 triliun.
Target ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pengesahan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dan rencana Kerja anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan (RKA TJSL) 2023.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program kerja dan inisiatif strategis RKAP 2023 mengacu pada lima prioritas Kementerian BUMN dan 12 inisiatif strategi utama dengan tema fix the fundamentals & unlock the value.
Strategi itu di antaranya adalah ekspansi yang berkesinambungan, penciptaan nilai ekonomis dan pertahankan posisi keuangan yang berkesinambungan, transformasi keuangan, kemitraan petani, peternak dan UMKM, transformasi model bisnis, integrasi dalam supply chain, dan optimalisasi aset.
“Beberapa perbaikan fundamental perusahaan di antaranya transformasi keuangan jangka panjang termasuk transformasi EBITDA, streamlining anak usaha, optimalisasi aset non core business dan nonproduktif,” kata Frans melalui keterangan pers, Kamis (1/2).
Target-target anggota holding
Potensi kinerja perseroan dalam operasional bisnis ID FOOD Group yang meliputi komoditas gula ditargetkan naik sekitar 13 persen ketimbang 2022. Pada target produksi Gula Kristal Putih (GKP) sebanyak 300.433 ton, yang dikelola ID FOOD Group adalah PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.
Ihwal komoditas perikanan yang dikelola anggota holding PT Perikanan Indonesia, Frans menargetkan produksi 16.087 ton atau naik 24 persen dari 2022. Pabrik pengelolaan pakan ikan ditargetkan menghasilkan sekitar 4.328 ton.
Pada perbenihan, target 2023 mencapai 19.033 ton atau naik 11 persen dari 2022. Lalu, perberasan pada 2023 ditargetkan menghasilkan 36.438 ton atau naik signifikan 177 persen pada periode sama. Sektor ini dikelola anggota holding PT Sang Hyang Seri.
“Di sektor peternakan, ID FOOD Group menargetkan produksi Ayam DOC sebanyak 19.173.927 ekor atau naik 22 persen dari program tahun 2022 yang akan dikelola angggota holding PT Berdikari,” kata dia.
Pada komoditas garam, Frans menargetkan anggota holding PT Garam untuk berkontribusi 53,2 ton per hektare atau naik sekitar 17 persen dari yang diprogramkan pada 2022.
“Dari konsolidasi penjualan ID FOOD Group termasuk kontribusi pada sektor perdagangan dan logistik yang dikelola PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Rajawali Nusindo, dan anggota holding lainnya diharapkan tahun 2023 ini dapat mencapai pendapatan yang ditargetkan,” ujarnya.
Siap hadapi tantangan 2023
ID FOOD mengembangkan bisnis via corporate farming dengan target 500-1500 hektare di lahan Sukamandi, Jawa Barat, pada sektor pertanian. Melalui program Makmur, sinergi BUMN terkait menargetkan tanam 250.000 hektare untuk lima komoditas seperti padi, jagung, tebu, sawit, dan kopi dengan melibatkan 106.387 petani.
“ID FOOD Group juga melakukan investasi untuk mengoptimalkan produksi di beberapa sektor, di antaranya investasi pabrik gula, revitalisasi pabrik garam, investasi pabrik pakan, cold storage untuk penyimpanan pangan daging dan ayam, dan investasi kandang ayam GPS dan PS Broiler,” ujarnya.
Frans meyakini ID FOOD Group siap menghadapi tantangan pada 2023. Kinerja perseroan pada tahun pertama sebagai Holding Pangan ID FOOD Group membuktikan komitmennya terhadap penguatan ekosistem hulu-hilir pangan seperti pendistribusian minyak goreng hingga Desember 2022 yang mencapai 90,56 juta liter di 6.500 titik di Indonesia, ekspor beberapa komoditas pangan seperti ikan dan gurita sebanyak 277 ton ke Jepang dan Amerika Serikat, ekspor 238 ton kopi ke Mesir, dan 17 ton teh ke Taiwan.