Kejar Efisiensi, PIS Perkuat Mitigasi Risiko Operasional
Ditujukan demi memastikan keberlanjutan operasional.
![Kejar Efisiensi, PIS Perkuat Mitigasi Risiko Operasional](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20250207%2Fdra-8070-copy-7b8580309183379b3c8eba91d7bc3c5b-844462e99f8d43b532734e910ff10cc4.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Fortune Recap
- Direktur Manajemen Risiko PIS, Muhamad Resa, mengatakan direktorat khusus dibentuk untuk keberlanjutan operasional dan keselamatan pengiriman energi.
- Pada 2023, manajemen risiko menjadi direktorat tersendiri dengan fokus pada evaluasi dan strategi mitigasi risiko secara komprehensif.
Jakarta, FORTUNE - Subholding bisnis Pertamina pada sektor pengiriman Energi, Pertamina International Shipping (PIS), terus memperkuat strategi mitigasi risiko operasional agar tetap efisien dan kompetitif di tengah tantangan industri.
Direktur Manajemen Risiko PIS, Muhamad Resa, mengatakan perusahaan telah membentuk Direktorat Manajemen Risiko untuk memastikan keberlanjutan operasional serta keselamatan dalam pengiriman energi.
"Tahun 2023, PIS menjadikan manajemen risiko sebagai satu direktorat tersendiri yang berfungsi untuk mengevaluasi dan menyusun strategi mitigasi risiko secara komprehensif. Dalam direktorat ini terdapat subdivisi yang fokus pada risiko operasional, proyek, analisis portofolio bisnis, hingga tata kelola yang terintegrasi," kata Resa saat ditemui pada acara Fortune Indonesia Summit 2025 di Jakarta, Kamis (6/2).
Antisipasi Geopolitik dan Fluktuasi Energi Global
Salah satu tantangan utama dalam bisnis pengiriman energi adalah dinamika geopolitik global yang dapat berdampak langsung pada operasional dan biaya Logistik. PIS secara proaktif mengantisipasi risiko ini melalui sistem pemantauan informasi strategis dan tindakan mitigasi yang tepat.
"Geopolitik adalah faktor yang harus cepat kami respons, terutama karena PIS tidak hanya beroperasi di domestik tetapi juga di internasional. Sebagai contoh, dalam konflik di Laut Merah, kami mengaktifkan Additional War Risk Premium (AWRP) untuk kapal-kapal yang melewati wilayah tersebut. Jika risikonya terlalu besar, kami akan melakukan diverting atau perubahan jalur, meskipun ini berdampak pada biaya tambahan," kata Resa.
Namun, tambahan biaya tersebut telah dimitigasi dengan komunikasi intensif bersama para charterer atau pemilik kargo.
"Kami transparan dalam menjelaskan kondisi geopolitik kepada charterer, sehingga mereka memahami adanya penyesuaian biaya akibat perubahan rute untuk memastikan keamanan," katanya.
Selain perubahan rute, PIS juga mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi potensi ancaman pembajakan.
"Kami dapat meng-hire security guard bersenjata untuk menjaga kapal di jalur rawan. Ini terbukti efektif dalam mengurangi ancaman perompakan," ujarnya.
Optimalisasi teknologi untuk efisiensi dan keamanan
Dalam meningkatkan efisiensi operasional serta memitigasi risiko, PIS juga mengandalkan teknologi dan digitalisasi. Teknologi digunakan dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan rute yang lebih efisien hingga memantau kondisi kapal secara real-time.
"Kami memanfaatkan sistem fleet management yang memungkinkan kami memantau kondisi kapal secara langsung, termasuk suhu mesin dan kebutuhan perawatan. Teknologi ini membantu dalam pengambilan keputusan cepat untuk perawatan dan docking, sehingga dapat mengurangi potensi kerusakan yang lebih besar," kata Resa.
Selain itu, penggunaan CCTV dengan sistem peringatan langsung ke command center juga diterapkan untuk meningkatkan keamanan kapal.
"Dengan teknologi ini, setiap indikasi anomali bisa langsung dideteksi, memberikan waktu yang lebih cepat bagi kami untuk mengambil tindakan pencegahan," ujarnya.
Terkait biaya implementasi teknologi, PIS memastikan bahwa investasi yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
"Penganggaran teknologi sudah menjadi bagian dari fleet management kami. Meskipun ada biaya investasi, benefit yang diperoleh dalam bentuk efisiensi dan keselamatan jauh lebih besar dibandingkan cost yang dikeluarkan," kata Resa.