BUSINESS

Ramai Kasus Meikarta Buat Konsumen Pilih Apartemen Siap Huni

Apartemen Meikarta hingga kini tetap disorot.

Ramai Kasus Meikarta Buat Konsumen Pilih Apartemen Siap HuniIlustrasi apartemen di Jakarta. Shutterstock/CAHYADI SUGI
04 January 2023

Jakarta, FORTUNE – Pembangunan Apartemen Meikarta terus menjadi sorotan. Janji serah terima kunci pada 2019 belum juga terwujud sehingga para pembelinya hingga kini belum juga mendapat unitnya. Kasus tersebut menurunkan minat para investor apartemen untuk memburu bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan atau belum siap huni. 

"Ini Meikarta jadi pelajaran berharga buat calon pembeli. [Kami] sering bilang reputasi developer penting, yang biasanya punya nama besar. Tapi enggak jadi jaminan dalam kasus ini, yang cukup memprihatinkan," kata Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam konferensi pers, Rabu (4/1).

Pembangunan megaproyek Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, berjalan panjang. Pengembangnya memang dibeking nama besar, yakni PT Lippo Cikarang Tbk. Namun, kondisi tersebut tidak serta-merta menjadi jaminan kelancaran proyek. Hasilnya: tidak sedikit investor belum menerima unit, sementara cicilan mesti terus dibayarkan.

"Temuan kami di Q4 belajar dari kasus ini pembeli cenderung ambil unit atau existing udah terlihat bentuknya. Barang jadi sudah bisa ditempati jelas. Konsekuensi ambil awal launching emang harganya belum tinggi, tapi ini jadi pilihan pembeli," ujar Ferry.

Apartemen jadi lebih diminati

Ferry menambahkan hunian yang siap ditempati harganya lebih mahal dibandingkan dengan hunian yang diakuisisi pada tahap awal pembangunan. Namun, konsumen dengan anggaran longgar cenderung memilih hunian jadi demi menghindar dari risiko.

"Memang tergantung pada pilihan pembeli," ujarnya.

Mayoritas konsumen yang memilih hunian jadi adalah end user. Mereka membeli memang untuk langsung menempati. Sedangkan investor cenderung menjauhi transaksi untuk hunian jadi karena akan mengurangi keuntungannya saat melakukan penjualan kembali.

"Tapi, sekarang semester II 2022 kecenderungannya justru unit existing, proyek yang selesai lebih diminati pembeli karena unit ini lebih secure walau harga lebih tinggi. Tapi, ada jaminan proyeknya sudah selesai. Ini jadi alasan, dasar, kenapa unit existing lebih diminati," kata Ferry.

Harga masih tidak naik signifikan

Berdasarkan data Colliers, khusus strata-title apartment permintaan masih akan tertekan akibat ekonomi makro yang lesu dan sedikitnya peluncuran proyek baru. Namun, penjualan pada 2022 sedikit lebih baik dari 2021, terlihat dari lebih banyaknya unit terjual: masing-masing 1.389 unit dan 1289 unit. Puncak permintaan apartemen terjadi pada 2015 yang mencapai 10.620 unit.

Harga cenderung stagnan karena persaingan ketat dari unit sekunder. Untuk 2023, diperkirakan harga belum akan naik signifikan. Ini semata untuk menarik minat calon pembeli.

Apartemen yang disewakan di area CBD akan mendominasi pasokan hingga 2025. Saat ini, pasar apartemen jenis ini telah kembali normal dengan tingkat hunian apartemen sewa meningkat dibandingkan dengan 2021.

"Namun, harga sewa cenderung stagnan dan diperkirakan tidak naik pada tahun 2023. Pertumbuhan sewa pada tahun 2023 diprediksi naik 10-15 persen akibat inflasi 5,42 persen yoy," ujar Ferry.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.