Ekspansi di Uluwatu, Emiten Happy Hapsoro (BUVA) Siap Akuisisi & Rights Issue

Jakarta, FORTUNE - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), emiten properti yang terafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro, mengumumkan rencana akuisisi 55 persen saham PT Bukit Permai Properti (BPP). Aksi korporasi ini bertujuan memperkuat ekspansi perseroan di kawasan premium Uluwatu, Bali.
Untuk mendanai akuisisi tersebut, BUVA berencana menerbitkan saham baru atau rights issue sebanyak-banyaknya 4,8 miliar saham. Dengan nilai nominal Rp50 per saham, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp240 miliar.
Manajemen memastikan pemegang saham pengendali siap menyerap saham baru yang tidak dieksekusi oleh pemegang saham lain. Happy Hapsoro dan PT Nusantara Utama Investama akan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer).
"Standby buyer tersebut akan ditetapkan dan dipublikasikan dalam prospektus HMETD sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Direktur Utama BUVA, Satrio, dalam keterbukaan informasi, Kamis (7/8).
Satrio menjelaskan, akuisisi ini strategis karena BPP memiliki lahan seluas 19,3 hektare yang lokasinya berdampingan langsung dengan Alila Villas Uluwatu, salah satu aset unggulan BUVA. Penguasaan saham mayoritas akan menjadikan BUVA sebagai pengendali strategis dalam pengembangan aset BPP ke depan.
Diharapkan akuisisi ini dapat menciptakan nilai tambah komersial bagi perseroan, "termasuk meningkatkan sinergi operasional dengan aset existing, serta memperkuat positioning yang berdampak terhadap potensi pendapatan jangka panjang perseroan," kata Satrio.
Saat ini, proses akuisisi masih dalam tahap uji tuntas dan penilaian valuasi. Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan transaksi berjalan secara wajar dan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
Berdasarkan uji tuntas, lahan BPP sebagian besar berstatus Hak Guna Bangunan (HGB) dan sebagian kecil berstatus Hak Milik (HM). BUVA akan memastikan seluruh aspek hukum dan perizinan BPP telah terpenuhi sebelum transaksi dirampungkan.